Safaranita Nur Effendi Akademisi Ilmu Pemerintahan – FISIP Unmul
Editorialkaltim.com – Pada Sabtu (9/11/2024), debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Paser menghadirkan dua pasangan calon (paslon): Fahmi-Ikhwan dan Masitah-Deni. Dengan tema besar “Bumi Daya Taka Maju Melalui Transformasi Sosial Ekonomi dan Tata Kelola,” kedua paslon memaparkan visi dan misi terkait isu-isu pembangunan, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), ketahanan ekonomi, dan perbaikan lingkungan hidup. Masyarakat Paser diharapkan menyimak secara mendalam bagaimana kedua paslon merencanakan solusi atas tantangan nyata yang dihadapi daerah ini.
Fahmi-Ikhwan: Fokus pada Pendidikan dan Pengembangan UMKM
Paslon Fahmi-Ikhwan menawarkan program “PASER TUNTAS,” yang mengutamakan beasiswa di semua jenjang pendidikan dan pemberdayaan UMKM di Paser. Program ini relevan untuk meningkatkan akses pendidikan dan kualitas SDM, serta melatih UMKM guna memaksimalkan potensi lokal yang ada.
Namun, birokrasi yang rumit dalam lembaga pelatihan kerap menjadi penghalang. Program ini memerlukan penyederhanaan prosedur dan koordinasi antara pemerintah dan lembaga pelatihan untuk memudahkan akses bagi masyarakat.
Pengangguran yang masih tinggi juga menjadi fokus, dengan rencana kolaborasi bersama perusahaan dan investor untuk menciptakan lapangan kerja. Fahmi-Ikhwan menekankan pentingnya memperkuat sektor ekonomi lokal secara berkelanjutan, memastikan masyarakat asli Paser memiliki peluang yang sama dalam ekonomi daerah.
Masitah-Deni: Pembangunan dari Desa dan Kearifan Lokal
Paslon Masitah-Deni mengusung tema “Paser Hebat,” dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat, serta pemeliharaan adat budaya dan agama. Salah satu program andalan, “Bahasa Paser Erai Malom Onsan Mo Kampong,” mengajak kepala daerah menginap di kampung untuk lebih memahami kondisi masyarakat secara langsung. Program ini diharapkan memperkuat kedekatan antara pemerintah daerah dan masyarakat, dengan pemimpin daerah merasakan langsung kehidupan pedesaan.
Kesejahteraan dan nilai-nilai adat menjadi prioritas dalam visi Masitah-Deni, tetapi diperlukan komitmen nyata untuk menjalankan program ini dengan perencanaan matang, bukan sekadar formalitas. Pembangunan harus realistis, inklusif, dan berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan semua masyarakat.
Isu Kritis: Fasilitas untuk Penyandang Disabilitas
Kedua paslon memaparkan berbagai program kesejahteraan, tetapi isu penyandang disabilitas kurang mendapat perhatian. Inklusivitas dalam program pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi masih terbatas bagi mereka. Aksesibilitas perlu diperhatikan agar pembangunan lebih merata dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Ketahanan Ekonomi dan Tantangan Lingkungan
Ketahanan ekonomi juga menjadi topik utama. Kabupaten Paser sangat bergantung pada sektor kelapa sawit dan pertambangan, yang membuatnya rentan terhadap fluktuasi pasar global dan masalah lingkungan seperti deforestasi dan pencemaran air.
Data 2023 menunjukkan bahwa 40% hutan di Paser mengalami deforestasi. Kedua paslon mendukung penguatan AMDAL dan pengawasan terhadap perusahaan ekstraktif, namun ini perlu diimbangi dengan penegakan hukum yang tegas.
Program untuk konservasi hutan adat dan pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan juga harus menjadi bagian dari agenda pembangunan demi menciptakan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
Transparansi Pemerintahan dan Digitalisasi
Transparansi pemerintahan dan digitalisasi informasi publik menjadi sorotan. Kedua paslon sepakat bahwa pemerintahan yang bersih dan terbuka sangat penting. Meskipun upaya digitalisasi telah ada, akses internet yang terbatas masih menjadi hambatan. Program membangun lembaga antikorupsi dan mempercepat digitalisasi pemerintah adalah langkah positif, tetapi perlu didukung peningkatan infrastruktur dan pemahaman masyarakat terhadap teknologi informasi.
Kesimpulan: Mencari Pemimpin dengan Rencana Nyata
Debat Pilkada Paser 2024 ini menggambarkan rencana besar kedua paslon dan tantangan yang harus dihadapi. Masyarakat Paser harus memilih calon yang tidak hanya memiliki visi baik, tetapi juga mampu mengimplementasikan rencana tersebut secara efektif.
Masalah seperti pengangguran, kerusakan lingkungan, dan inklusivitas bagi penyandang disabilitas memerlukan solusi yang terencana dengan baik. Dukungan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan membantu menciptakan Paser yang lebih maju, sejahtera, dan ramah lingkungan.(*/ndi)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi editorialkaltim.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.