Pedagang Pasar Pagi Mengadu ke Dewan, Minta Penundaan Revitalisasi
Editorialkaltim.com – Di tengah rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda dengan anggaran sebesar Rp280 miliar, pedagang pasar meminta penundaan pelaksanaannya hingga usai Hari Raya Idul Fitri 2024. Keputusan ini berlandaskan kesulitan ekonomi pasca pandemi dan kebutuhan waktu untuk penyesuaian dengan proyek tersebut.
Dalam audiensi yang digelar oleh Komisi II DPRD Kota Samarinda 5 Oktober 2023, perwakilan pedagang bersuara keras mengenai rencana relokasi mereka. Mereka merasa kurang dilibatkan dalam perencanaan dan pembahasan proyek besar tersebut.
“Kami memahami pentingnya revitalisasi Pasar Pagi dan mendukungnya. Tetapi, kami juga memerlukan kepastian dan waktu yang cukup, terutama menjelang lebaran,” ungkap Thoriq Hakim, Ketua Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) Samarinda.
Thoriq menambahkan, “Momentum lebaran merupakan salah satu puncak penjualan bagi kami. Ditambah, kami baru pulih dari dampak pandemi. Oleh karena itu, kami meminta agar rencana revitalisasi dapat ditunda.”
Laila Fatihah, salah satu anggota Komisi II, mengakui adanya kesalahpahaman dalam proses komunikasi dengan pedagang. “Banyak yang beranggapan pedagang menentang rencana ini. Padahal, mereka hanya meminta penyesuaian waktu. Mereka bahkan telah menyiapkan stok barang menjelang Ramadan dan Lebaran,” kata Laila.
Merespons aspirasi tersebut, sejumlah anggota Komisi II berharap Pemkot Samarinda dapat mengevaluasi ulang rencana revitalisasi. “Kami setuju jika ini demi kemajuan. Namun, segala rencana harus matang dan mempertimbangkan aspirasi pedagang,” pungkas salah seorang anggota Komisi II. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.