Nasional

Presiden Jokowi Kritik ASN Hanya Sibuk Urus SPJ

Presiden Joko Widodo membuka Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Tahun 2023 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Selasa, 3 Oktober 2023 (Foto: BPMI Setpres)

Editorialkaltim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kritik kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait Sistem Pertanggungjawaban dalam penggunaan keuangan negara atau yang dikenal dengan SPJ. Presiden menyoroti fokus ASN yang lebih tercurah pada SPJ, dan menggarisbawahi perlunya perubahan paradigma.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Tahun 2023, di Mercure Hotel and Convention, Jakarta, Selasa (03/10/2023).

Presiden Jokowi, menegaskan bahwa reformasi birokrasi harus mampu menciptakan ekosistem kerja yang mendorong kinerja, prestasi, dan inovasi di kalangan ASN di seluruh tanah air.

“Saya sering sudah menyampaikan ke Pak MenPANRB, harus ada tolak ukur yang jelas, harus ada reward yang jelas. Jadi orientasi jangan sampai kerja sampai tengah malam,” ujar Presiden Jokowi.

Baca  Kemenpan RB Tetapkan Kuota Formasi CPNS 2023 sebanyak 572.496 Orang, 80 Persen Jatah Honorer

Presiden Jokowi memandang bahwa penilaian terhadap kinerja ASN seharusnya tidak hanya melalui ukuran SPJ, melainkan meliputi keberhasilan program-program vital seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, dan penurunan tingkat kemiskinan di masing-masing wilayah.

“Sekda enggak bisa diangkat kalau dia tidak bisa, misalnya menumbuhkan ekonomi di sebuah kabupaten [sebesar] enam koma. Harus ukurannya gitu, bukan ukurannya SPJ, repot kalau seperti itu, kejebak ke dalam sistem seperti itu,” jelas Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, untuk merumuskan tolok ukur yang jelas terkait evaluasi kinerja ASN sesuai dengan fokus baru ini. Presiden menekankan pentingnya agar ASN tidak terjebak dalam sistem yang membatasi potensi pertumbuhan negara.

Baca  Progres IKN Baru 15%, Grace Natalie Sebut Luasnya Empat Kali Lipat dari Jakarta

“Orientasi kerja ASN harus berubah agar Indonesia dapat memanfaatkan berbagai peluang untuk melompat menjadi negara maju, dan bukan terperangkap sebagai negara berpendapatan menengah atau middle income trap,” tutur Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyoroti perlunya fleksibilitas tinggi dan kelincahan dalam menghadapi perubahan cepat di dunia saat ini.

“Karakter ASN harus berubah, jangan monoton,” tegas Jokowi.

Ia meminta jajarannya untuk memangkas regulasi yang dapat menghambat kelincahan dan fleksibilitas birokrasi. Lebih dari itu, Presiden mengajak ASN untuk tidak menghindar dari teknologi dan digitalisasi serta memperkuat kolaborasi antarlembaga pemerintah guna mencapai tujuan pemerintah.

Baca  Jokowi Hormati Putusan MK dan DPR Terkait Ambang Batas Pilkada 2024

“Ini yang saya lihat, saya kementerian-kementerian masih ego sektoral. Ini jalan sendiri, ini jalan sendiri, ketemunya di mana enggak jelas. Itu yang berusaha selama sembilan tahun ini saya handle, agar mereka satu tujuan. Ini mendukung, ini mendukung, ini mendukung, tujuannya satu,” tutup Jokowi. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker