Samarinda

Yakin Kamu Sehat? Yuk Lakukan Skrining Riwayat Kesehatan

Peserta JKN dapat melakukan skrining kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN pada menu Skrining Riwayat Kesehatan, link Skrining dan barcode Skrining. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Setiap orang berpotensi menderita penyakit kronis tertentu, untuk mengetahui risiko penyakit, peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat melakukan skrining riwayat kesehatan dengan mengisi pertanyaan tentang gejala-gejala tertentu yang dialami dan pola hidup yang dilakukan oleh setiap individu.

Skrining riwayat kesehatan dilakukan melalui pengisian formulir secara digital oleh peserta JKN, yang dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN pada menu Skrining Riwayat Kesehatan, link Skrining dan barcode Skrining.

Menurut Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda, Citra Jaya, skrining riwayat kesehatan bagi peserta JKN adalah amanah dari Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 48, terkait manfaat promotif dan preventif di antaranya adalah skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu.

“Skrining riwayat kesehatan merupakan kegiatan dalam rangka meningkatkan pelayanan promotif preventif bagi peserta JKN dengan tujuan deteksi dini risiko penyakit untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terjadinya penyakit kronis agar tidak terjadi keparahan,” tutur Citra.

Baca  DPRD Samarinda Dorong Pengesahan Raperda Pemakaman 

Lebih lanjut Citra menjelaskan menjelaskan salah satu tujuan dari pelaksanaan skrining adalah untuk mendeteksi sejak dini risiko penyakit kronis seperti Diabetes Melitus (DM) Tipe 2, Hipertensi, Ginjal Kronik, dan Jantung Koroner.

“Sebagaimana diketahui penyakit kronis merupakan penyakit yang banyak diderita oleh peserta, selain itu pengobatan penyakit kronis memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Skrining kesehatan sangat penting untuk mendeteksi risiko penyakit kronis sehingga dapat dilakukan pencegahan baik dengan mengubah pola hidup maupun tindakan lain yang diperlukan”, jelas Citra.

Ia menjelaskan, jika hasil skrining riwayat kesehatan terdeteksi risiko kesehatan sedang hingga berat, maka akan muncul pemberitahuan untuk segera memeriksakan kesehatan di FKTP tempatnya terdaftar. Namun, jika hasil skrining menunjukkan pengguna memiliki risiko rendah, maka akan muncul saran-saran kesehatan seperti anjuran pola hidup sehat dan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.

Baca  Menkes Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Kelas BPJS Kesehatan, Klaim Hanya Penyederhanaan

“Skrining riwayat kesehatan ini dapat dilakukan oleh peserta JKN yang berusia minimal 15 tahun dengan frekuensi satu kali setiap tahun berjalan. Efek jangka panjang yang kami harapkan adalah menurunnya pembiayaan pada penyakit-penyakit tersebut, sehingga Program JKN dapat terus memberikan manfaat kepada peserta yang membutuhkan,” katanya.

Dengan manfaat yang besar untuk pencegahan penyakit, Citra mengajak seluruh peserta Program JKN untuk melakukan skrining riwayat kesehatan melalui kanal-kanal yang telah disediakan.

“Saya mengajak kepada seluruh peserta Program JKN untuk melakukan skrining kesehatan baik melalui Aplikasi Mobile JKN atau kanal lainnya, agar kita dapat memantau risiko kesehatan yang mungkin kita miliki, caranya cukup mudah sekali,” ajak Citra.

Sementara itu Agus (40), salah seorang peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) menceritakan, setiap tahun dirinya sangat antusias melakukan melakukan skrining kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui risiko kesehatan yang perlu diketahui.

Baca  Dewan Samarinda Dorong Pembangunan Fisik dan SDM di Samarinda Seimbang

“Seiring bertambahnya usia, saya menyadari penyakit-penyakit mulai banyak yang mengintai, bisa saja akibat dari gaya hidup maupun adanya riwayat penyakit dari orang tua, untuk itu setiap tahun saya rutin mengikuti skrining riwayat kesehatan dengan Aplikasi Mobile JKN, caranya sangat simpel,” tutur Agus.

Menurut Agus, dirinya merasakan manfaat dari skrining riwayat kesehatan dalam upaya untuk pencegahan penyakit karena ia dapat mengetahui seberapa besar risiko penyakit yang ada pada dirinya sehingga dapat dikendalikan lebih awal.

“Saya pikir jika kita tahu lebih awal memiliki risiko penyakit maka akan lebih mudah untuk mengendalikannya, karena banyak orang tiba-tiba menderita penyakit kronis akibat tidak mengetahui gejala awalnya,” tutup Agus. (hms/nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker