
Editorialkaltim.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) menyoroti ketimpangan harga tiket pesawat antara penerbangan domestik dan rute luar negeri. Perbedaan tarif dinilai tidak hanya terjadi pada penerbangan internasional, tetapi juga pada rute antarkota di dalam negeri.
Anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, menilai kondisi tersebut janggal karena perbedaan harga kerap muncul meski jarak tempuh dan jenis pesawat yang digunakan sama. Ia mencontohkan tarif penerbangan rute Jakarta–Balikpapan yang berbeda dengan Balikpapan–Jakarta.
“Tidak perlu jauh-jauh. Jakarta–Balikpapan dan Balikpapan–Jakarta jaraknya sama, pesawatnya sama, tapi harganya bisa berbeda. Alasannya karena pajak bandara Balikpapan lebih tinggi. Padahal sama-sama penerbangan domestik,” ujar Nurhadi, Rabu (24/12/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut berbeda dengan tarif angkutan darat yang relatif lebih seragam. Ia menilai kebijakan tarif penerbangan seharusnya disusun secara lebih adil dengan mempertimbangkan jarak tempuh dan jenis armada yang digunakan.
Nurhadi menjelaskan, perbedaan harga tiket penerbangan domestik dan luar negeri berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menetapkan batas atas dan batas bawah harga tiket pesawat. Selain itu, tingginya beban pajak di Indonesia turut berkontribusi terhadap mahalnya harga tiket domestik.
“Perbedaan harga itu dipengaruhi berbagai pajak, mulai dari pajak bandara hingga pajak bahan bakar. Beban pajak di negara kita memang relatif tinggi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti harga tiket penerbangan domestik yang dinilai sudah tidak rasional di sejumlah wilayah. Salah satunya, harga tiket penerbangan Jakarta–Medan yang sempat menembus angka Rp10 juta.
“Yang membuat kita prihatin, harga penerbangan dalam negeri justru tidak masuk akal. Tadi malam saya cek, Jakarta–Medan bisa sampai Rp10 juta. Akhirnya orang memilih terbang Jakarta–Kuala Lumpur dulu, baru ke Medan karena lebih murah,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah pusat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan harga tiket penerbangan nasional. Menurutnya, sudah seharusnya negara hadir melindungi masyarakat agar harga tiket domestik lebih terjangkau.
“Pemerintah seharusnya malu kalau maskapai asing bisa menawarkan harga lebih murah dibandingkan penerbangan di dalam negeri,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



