
Editorialkaltim.com – Kesiapan Pasar Pagi Kota Samarinda terus dimatangkan menjelang pengoperasian. Selain sebagai pusat aktivitas ekonomi, pasar ini diharapkan memenuhi standar keselamatan bangunan dan pengelolaan lingkungan yang memadai.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyebut fasilitas proteksi kebakaran secara umum sudah berfungsi. Meski demikian, ia menegaskan masih ada sejumlah catatan yang harus segera ditindaklanjuti, terutama terkait jalur evakuasi dan sistem kesiapsiagaan internal pengelola.
“Catatan utama kami adalah jalur evakuasi dan rambu keselamatan yang belum terpasang di setiap lantai. Ini krusial untuk menjamin keselamatan pengunjung dan pedagang,” ujar Deni, Jumat (19/12/2025).
Selain aspek keselamatan, sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) turut menjadi perhatian. DPRD meminta pengelola memastikan pemanfaatan ulang air hasil pengolahan berjalan optimal dan sesuai ketentuan.
“Nanti setelah pasar mulai beroperasi dan masuk masa uji coba, pengelolaan IPAL akan kami evaluasi. Airnya juga harus diuji laboratorium untuk memastikan sesuai standar,” jelasnya.
Deni juga menyoroti potensi persoalan teknis bangunan yang perlu diantisipasi sejak dini, seperti risiko rembesan air dari rooftop serta sirkulasi udara di dalam gedung.
“Kalau sampai terjadi rembesan air, itu bisa berdampak pada struktur bangunan. Begitu juga sirkulasi udara, harus ada solusi sebelum pasar benar-benar dibuka,” tambahnya.
Dengan pengawasan dan perbaikan yang dilakukan secara bertahap, Pasar Pagi diharapkan dapat beroperasi tanpa menyisakan persoalan keselamatan dan lingkungan, sekaligus menjadi contoh penerapan standar bangunan publik di Kota Samarinda. (sal/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



