Youthpreneur Development Camp Dorong Pemuda Bergerak di Dunia Usaha

Editorialkaltim.com – Youthpreneur Development Camp 2025 resmi digelar di Ruang Inspirasi BPVP Samarinda, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan bertema “Pemuda Bangkit, Usaha Bergerak” ini diikuti puluhan pemuda Kaltim, mayoritas mahasiswa dari berbagai kampus di Samarinda. Program berlangsung dua hari, 15–16 November 2025.
Ketua Panitia Tharuna Qalis Mula mengatakan kegiatan ini bagian dari pengembangan kepemudaan di Kaltim. Event ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim serta sejumlah lembaga kepemudaan.
“Para pemateri juga berasal dari praktisi yang kompeten di bidangnya,” ujarnya.
Acara dibuka perwakilan Dispora Kaltim, Agus Sugiarto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan jumlah pemuda di Kaltim kini mencapai sekitar satu juta jiwa. Pemerintah, kata dia, berkewajiban memberikan layanan dan dukungan berkelanjutan untuk memastikan potensi besar itu berkembang.
Agus juga memaparkan capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kaltim. Tahun ini, Kaltim masih berada di posisi 10 besar nasional. Sebelumnya, Kaltim sempat menempati peringkat 3 dan 5 nasional. Ia menyebut tiga domain IPP yang masih unggul: kesehatan di posisi pertama, pendidikan kedua, serta gender di posisi kelima yang mencerminkan keterwakilan perempuan dalam pemerintahan.
“Secara umum IPP kita menurun dibanding beberapa tahun sebelumnya. Bukan karena kita tidak berkembang, tapi daerah lain meningkat lebih cepat,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya kesiapan pemuda Kaltim menghadapi perpindahan ASN dari 16 kementerian ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Perpindahan itu disebutnya sebagai peluang sekaligus tantangan besar.
“Mereka yang datang ke IKN tidak hanya bekerja, tapi juga melihat peluang dan menjadi kompetitor. Anak muda Kaltim jangan sampai kalah bersaing,” tegasnya.
Agus juga menyoroti rendahnya jumlah wirausahawan muda di Kaltim. Menurutnya, tingkat kemakmuran wilayah dapat dilihat dari jumlah pengusahanya.
“Pengusaha adalah orang-orang yang berbagi rezeki karena mereka mempekerjakan orang lain. Di Singapura jumlah pengusaha 8 persen, sementara di Indonesia masih perlu banyak didorong,” ungkapnya.
Ia berharap Youthpreneur Development Camp mampu memantik minat pemuda untuk berwirausaha.
“Profesi wirausahawan sering tidak diminati, padahal kalau melihat para pengusaha sukses, banyak anak muda sebenarnya ingin ke sana,” katanya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



