
Editorialkaltim.com – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Muhammad Afif Rayhan Harun memastikan efisiensi anggaran maupun pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) tidak akan menghambat jalannya proyek-proyek strategis di Kota Samarinda. Ia optimistis Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah menyiapkan langkah antisipatif agar program prioritas seperti pengendalian banjir dan pembangunan Teras Samarinda tetap berjalan sesuai rencana.
“Walikota sudah sudah punya cara untuk mengatasi persoalan itu. Beliau sudah melakukan pos-pos anggaran yang harus diamankan. Jadi sudah aman,” ujar Afif, Senin (3/11/2025).
Afif menilai selama kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun, seluruh program strategis yang telah dicanangkan selalu terlaksana sesuai target. Karena itu, ia meyakini efisiensi maupun pemangkasan DBH tak akan berdampak besar terhadap proyek yang tengah digarap pemerintah kota.
“Kalau melihat rekam jejaknya, program strategis di Samarinda selalu tuntas. Jadi saya yakin efisiensi ini tidak akan mempengaruhi capaian pembangunan,” katanya.
Meski demikian, hingga kini belum ada keputusan final dari Kementerian Keuangan terkait besaran DBH yang akan diterima Kaltim pada tahun anggaran 2026.
Rencana pemotongan DBH disebut bisa mencapai 50–75 persen. Angka tersebut, menurut Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, berpotensi mengganggu stabilitas fiskal daerah, mengingat selama ini Kaltim masih bergantung pada transfer dana pusat.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Rudy menyebut skenario pemangkasan sebesar 75 persen menjadi acuan pemerintah daerah. Jika tidak ada perubahan, dari semestinya Rp 6 triliun, Kaltim hanya akan menerima sekitar Rp 1,4 triliun. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
				


