IKNNasional

IKN Jadi Miniatur Keberagaman, Bahasa Indonesia Didorong Mendunia

Foto bersama Seminar Nasional dengan tema “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia” di Ruang Serbaguna Kemenko 3, Ibu Kota Nusantara, (24–25/10/2025). Kegiatan tersebut merupakan dukungan dalam upaya penguatan fungsi bahasa Indonesia di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen melalui Balai Bahasa Kaltim menggelar Seminar Nasional bertema “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia” di Ruang Serbaguna Kemenko 3, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada 24–25 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan fungsi bahasa Indonesia di wilayah IKN sebagai pusat peradaban baru.

Sebanyak 300 peserta hadir, mulai dari pejabat pusat, pemerintah daerah, Komisi X DPR RI, Otorita IKN, akademisi, komunitas literasi, hingga mahasiswa. Kepala Balai dan Kantor Bahasa dari berbagai provinsi serta para duta bahasa turut meramaikan gelaran tersebut.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan pentingnya bahasa Indonesia dalam menjaga jati diri bangsa. Menurutnya, di era global, bahasa Indonesia tak hanya berfungsi sebagai bahasa pemersatu, tetapi juga instrumen diplomasi di kancah internasional.

Baca  Grup Facebook Penyuka Hubungan Sedarah Viral, Komdigi Langsung Blokir

“Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jembatan kebangsaan yang menyatukan keberagaman kita. Menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga Indonesia itu sendiri,” ujar Hafidz, Jumat (24/10).

Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara, Bimo Adi Nursanthyasto, menambahkan bahwa IKN dibangun bukan hanya dengan pendekatan fisik, tetapi juga nilai budaya dan karakter bangsa. Bahasa Indonesia, katanya, menjadi elemen penting dalam menciptakan wajah IKN sebagai kota beridentitas Indonesia.

Baca  IKN Ditarget Jadi Ibu Kota Politik 2028, Prabowo Mau Pindahkan 9.500 ASN

“IKN harus menjadi miniatur Indonesia—kota yang merepresentasikan keberagaman, persatuan, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa,” ucap Bimo.

Asisten III Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Arief Murdiyatno, turut mengapresiasi perluasan gerakan literasi dan pembinaan bahasa yang digencarkan Badan Bahasa di Kaltim.

“Melalui bahasa kita menanamkan nilai etika, karakter, dan wawasan kebangsaan. Bahasa Indonesia harus menjadi perekat sosial dan simbol integrasi bangsa,” kata Arief.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang membuka kegiatan secara resmi, juga menegaskan bahwa bahasa Indonesia harus terus berkembang sebagai bahasa pengetahuan dan bahasa kemajuan.

“Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah, tetapi fondasi masa depan. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa ilmu, bahasa budaya, dan bahasa pembangunan,” tutur Hetifah.

Baca  Jumlah Wisman Tembus 10 Juta, Menpar Sebut Rekor Tertinggi Sejak Pandemi

Usai pembukaan, dilakukan penandatanganan Prasasti Trigatra Bangun Bahasa yang memuat komitmen: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Bahasa dan pihak Otorita IKN.

Seminar ini menghadirkan pembicara dari Badan Bahasa, Komisi X DPR RI, Otorita IKN, MLI, hingga akademisi Unesa. Sesi panel menghasilkan berbagai rekomendasi terkait pendaulatan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, serta strategi internasionalisasi bahasa.(adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button