
Editorialkaltim.com – Pelestarian budaya Samarinda tak cukup hanya dengan seremonial atau festival tahunan. Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, menilai warisan budaya seperti tenun dan sarung Samarinda justru bisa terus hidup bila dikaitkan langsung dengan kekuatan ekonomi masyarakat.
Menurut Adnan, produk lokal seperti sarung Samarinda, batik daerah, hingga kerajinan tangan khas memiliki potensi besar untuk menembus pasar modern jika mendapat dukungan nyata dari pemerintah.
“Kalau budaya hanya dipajang, lama-lama hilang. Tapi kalau dijadikan bagian dari ekonomi masyarakat, dia akan hidup terus. Karena ada nilai, ada manfaat, dan ada kebanggaan di situ,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Adnan mendorong Pemkot Samarinda memperkuat peran pelaku UMKM dengan langkah konkret tidak hanya lewat pelatihan, tetapi juga dengan membuka akses promosi digital serta memprioritaskan penggunaan produk lokal di kegiatan pemerintahan.
Ia mencontohkan, kain tenun atau sarung khas Samarinda bisa dijadikan identitas pakaian resmi daerah, sementara produk makanan dan kriya lokal bisa mendapat ruang lebih besar di acara-acara resmi.
“Kalau pemerintah konsisten pakai produk sendiri, masyarakat pasti ikut bangga. Dari situ ekonomi tumbuh, dan budaya kita terjaga,” tambahnya.
Selain dukungan regulasi, Adnan menekankan pentingnya regenerasi perajin muda agar budaya lokal tak kehilangan penerus. Ia berharap anak muda Samarinda ikut mencintai dan mengembangkan produk budaya daerah dengan cara yang lebih modern dan kreatif.(nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.