gratispoll
KaltimSamarinda

Kaltim Mulai Lepas Ketergantungan Batu Bara, Fokus ke Ekonomi Bernilai Tambah

Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Ujang Rachmad (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmennya untuk bertransformasi dari ekonomi berbasis sumber daya alam tak terbarukan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Ujang Rachmad, yang mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni dalam acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) Goes to Regional: Collaborative Solutions for a Just Energy Transition in East Kalimantan di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (14/10/2025).

Dalam paparannya, Ujang menegaskan bahwa sejak lebih dari satu dekade lalu Pemprov Kaltim telah mengambil langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara. Arah pembangunan kini difokuskan pada pengembangan ekonomi yang menekankan nilai tambah, kreativitas, dan inovasi digital.

Baca  Komisi III DPRD Samarinda Sidak Perizinan TUKS Tambang Batu Bara

“Komitmen ini kita mulai sejak tahun 2010. Prinsip transformasi ekonomi diterapkan melalui kebijakan pembangunan yang berorientasi pada keseimbangan antara ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” ujarnya.

Menurut Ujang, pemerintah daerah berupaya agar pertumbuhan ekonomi Kaltim tidak lagi bergantung pada komoditas ekstraktif, melainkan pada sektor yang mampu menciptakan keberlanjutan. Ia menyebut transformasi ini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara inklusif.

Baca  Indonesia Bersiap Adopsi Biodiesel B50, Upaya Strategis Kurangi Impor Energi

Salah satu indikator keberhasilan transformasi tersebut dapat dilihat dari perubahan kontribusi sektor ekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim.

“Pada tahun 2022, sekitar 53 persen struktur ekonomi Kaltim masih didominasi oleh sektor pertambangan, khususnya batu bara dan migas. Namun, tahun 2024 turun menjadi 38 persen, dan hingga semester I tahun 2025 kembali turun ke 34,19 persen,” jelasnya.

Baca  Gubernur Harum Dorong Proyek Energi Terbarukan di Kariangau, Dukung Industri IKN

Ujang menilai tren penurunan ini menunjukkan arah positif menuju ekonomi hijau yang lebih tangguh dan berdaya saing.

“Pemprov Kaltim terus mendorong investasi di sektor energi terbarukan, industri bernilai tambah, ekonomi kreatif, dan digitalisasi sebagai tulang punggung ekonomi masa depan,” pungkasnya.(adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button