
Editorialkaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menilai potensi biomassa di wilayahnya sangat besar. Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Ujang Rachmad, menyebut, dengan 1,5 juta hektar lahan kelapa sawit dan sekitar 111 pabrik kelapa sawit, Kaltim mampu menghasilkan 6.038 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Hal itu disampaikan Ujang saat menjadi pembicara dalam Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) Goes to Regional: Collaborative Solutions for a Just Energy Transition in East Kalimantan yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (14/10/2025).
Meski produksinya tinggi, Ujang mengingatkan agar perhatian tak hanya tertuju pada hasil panen. Ia menegaskan pentingnya memanfaatkan sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, sebagai sumber energi biomassa untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Menurutnya, limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) dapat diolah dalam reaktor biogas untuk menghasilkan gas metana. Gas ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik di pabrik sawit, bahkan di kawasan seperti Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
“Dari 111 pabrik itu, kita punya sedikitnya lebih dari 15 juta ton POME. Ini sumber potensial yang bisa diubah menjadi gas metana,” ujar Ujang.
Ia menambahkan, Pemprov Kaltim terus mendorong investasi yang berorientasi pada sektor bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan. Termasuk investasi di bidang energi baru terbarukan yang sejalan dengan arah transisi energi nasional.
“Tugas kami memastikan para investor memiliki keyakinan, keamanan, dan perlindungan dalam berinvestasi,” tegasnya.(adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.