gratispoll
KaltimSamarinda

Konsumsi Makanan B2SA Non Beras dan Terigu Turunkan Angka Stunting di Kaltim

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Lomba Kreasi Menu B2SA Non Beras dan Non Terigu di Kantor Kaltim (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji menyebut konsumsi makanan Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Non Beras Non Terigu berbasis pangan lokal dapat menurunkan angka stunting di Kaltim.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam pembukaan acara Lomba Kreasi Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Non Beras Non Terigu Berbasis Pangan Lokal yang dilaksanakan Dinas Pangan dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura di Gedung Olah Bebaya Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (11/10/2025).

Baca  Hasil Kesepakatan Perubahan APBD 2025 Kaltim akan Dibawa ke Pusat

“Konsumsi makanan B2SA bisa membantu meringankan atau memperbaiki gizi buruk sehingga nilai stunting kita akan turun,” paparnya.

Dalam sambutannya, Wagub mengatakan Provinsi Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumbangsih daerah ke pusat mencapai Rp1.000 triliun per tahun, namun angka stunting di Kaltim masih berada di angka 22 persen.

Menyikapi hal tersebut, ia berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan stunting di Kaltim. Ia optimistis kerja sama yang dilakukan dapat menurunkan angka stunting yang saat ini masih tinggi.

Baca  Kunjungan DPRD Kutai Barat ke DPRD Kaltim Bahas Propemperda 2024

“Kita perangi secara bersama-sama seluruh lapisan masyarakat. Insyaallah di tahun 2025 ini mendekati 2026 mendatang stunting kita bisa turun secara signifikan,” ungkapnya.

Selain itu, UMKM juga memiliki peran penting dalam upaya menurunkan angka stunting. Ia melihat potensi pangan Kaltim yang berlimpah dapat diolah menjadi sentra bisnis. Melalui sentra bisnis tersebut, masyarakat dapat diperkenalkan pada olahan pangan sehat dan bernilai ekonomi.

Baca  Insentif Guru Kurang Damayanti Dorong Pemkot Perhatikan Sekolah Swasta Di Samarinda

“Ketika masyarakat kembali memberi perhatian kepada pangan lokal, maka nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal bisa tetap terjaga. Kita biasanya sebut sebagai pembangunan yang berkelanjutan. Menyiapkan masyarakat, menumbuhkan ekonomi, sekaligus melestarikan lingkungan,” ungkapnya. (adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button