Editorialkaltim.com – Pelaku usaha di Jalan Abul Hasan mengaku masih kesulitan mencari lahan parkir untuk menunjang aktivitas usaha mereka. Salah satu pengusaha rumah makan Ayam Goreng Banjar, Julpansyah, mengungkapkan bahwa setelah pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) dan penertiban tempat parkir di wilayah tersebut, mereka masih terkendala soal lahan parkir yang bisa digunakan.
“Sudah saya coba, kemarin sempat tanya ke teman-teman di lahan kosong dekat usaha kami. Tapi setelah dikonfirmasi ke owner, ternyata belum bisa disewakan untuk saat ini,” ujarnya setelah hearing bersama Dishub Samarinda dan DPRD Samarinda di Kantor DPRD Samarinda, Kamis (9/10/2025).
Ia mengatakan, saat ini para pelaku usaha masih memaksimalkan lahan parkir yang ada di halaman usaha mereka. Selain itu, pihaknya juga sudah menanyakan sejumlah lokasi terdekat yang berpotensi dijadikan lahan parkir, namun lahan tersebut hanya bisa digunakan sementara dan tidak untuk jangka panjang.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pembuatan lahan parkir baru untuk usaha mereka membutuhkan biaya cukup besar. Ia menjelaskan, ruko tempat usaha mereka merupakan bangunan lama, sehingga proses pembugaran memakan waktu lama, ditambah keterbatasan lahan yang ada.
Meski demikian, ia memahami bahwa penggunaan bahu jalan sebagai lahan parkir tidak dibenarkan. Ia berharap penyesuaian aturan dapat mempertimbangkan situasi dan kondisi pelaku usaha serta masyarakat, sehingga kebijakan tersebut benar-benar tepat sasaran dan tidak merugikan pihak mana pun.
“Kemarin juga saya sudah sampaikan imbauan ke juru parkir dan teman-teman pelaku usaha. Ikuti semua peraturan yang ada, parkir harus lurus, tidak boleh sembarangan,” ungkapnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
