
Editorialkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan bahwa kegiatan pertambangan di Kaltim harus memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ia mengingatkan, bisnis tambang tak boleh berhenti pada eksploitasi sumber daya alam, melainkan wajib menciptakan nilai tambah untuk daerah.
“Kalau mau menambang, harus ada manfaatnya buat rakyat. Jangan hanya ambil hasilnya, tapi daerah tidak maju dan masyarakat tidak sejahtera,” kata Gubernur Harum saat menerima audiensi Badan Bank Tanah di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, perusahaan tambang memiliki peran besar dalam mempercepat pembangunan daerah. Selain membayar pajak dan royalti, kontribusi sosial melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sangat penting untuk mendukung akses pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi warga di sekitar wilayah operasi.
Ia juga mendorong agar perusahaan tambang berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan dan air bersih. Pemanfaatan lubang tambang (void) bisa diarahkan untuk penyediaan air baku bagi masyarakat, seperti yang sudah dilakukan oleh PT Indominco Mandiri di Bontang, PT Kaltim Prima Coal di Kutai Timur, dan PT Berau Coal di Berau.
“Contohnya sudah ada, tinggal diperbanyak dan dimaksimalkan. Jangan sampai tambang selesai, tapi warga sekitar tidak dapat apa-apa selain debu,” ujar Harum.
Selain itu, Harum meminta agar sektor tambang juga membuka peluang bagi pengembangan ekonomi lokal. Ia menilai program kemitraan dengan UMKM dan sektor pertanian, perikanan, hingga pendidikan bisa menjadi cara konkret meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.
Gubernur Harum menegaskan, Kaltim tidak menolak tambang, tetapi menolak praktik tambang yang tidak bertanggung jawab.
“Tambang itu boleh, tapi harus seimbang antara keuntungan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Kalau tiga hal itu berjalan, baru kita bisa bilang tambang itu membawa berkah,” tegasnya.
Menurutnya, cita-cita Kaltim sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) hanya bisa terwujud jika ekonomi daerah tumbuh inklusif dan berkelanjutan.
“Jadi saya minta perusahaan tambang jangan hanya pikir profit, tapi juga pikir manfaat buat masyarakat dan lingkungan,” tutupnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.