gratispoll
Kukar

Pertanian Desa Batuq Terkendala Infrastruktur dan Cuaca Ekstrem

Editorialkaltim.com – Desa Batuq di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Namun, peluang tersebut belum sepenuhnya tergarap optimal karena keterbatasan infrastruktur dan tantangan cuaca ekstrem yang kerap melanda, Muara Muntai.

Kasi Kesra Desa Batuq, Heldi, menjelaskan bahwa lahan pertanian di desa mencapai kurang lebih 500 hektare. Lahan ini dikelola oleh tiga kelompok tani yang tersebar di beberapa lokasi. Dari luasan tersebut, hasil panen diperkirakan bisa mendekati 10 ton per tahun. “Potensi kita sangat besar. Tapi tidak semua petani aktif menggarap sawah, sebagian besar hanya menanam untuk kebutuhan sendiri,” ujarnya.

Baca  Pemdes Loh Sumber Kelola Dana Rp6 Miliar Lebih, Prioritaskan Pemerataan Infrastruktur dan Pembinaan SDM

Menurut Heldi, kondisi cuaca menjadi kendala paling serius. Saat musim hujan, lahan sawah kerap terendam banjir, sementara ketika musim kemarau tanaman sulit bertahan karena kekeringan. “Ketika banjir, kita kebanjiran. Ketika kemarau, lahan kita kering,” katanya menggambarkan situasi yang dihadapi petani.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Batuq, Suwandi, yang menyoroti ketiadaan irigasi permanen. Menurutnya, tanpa saluran irigasi yang memadai, petani kesulitan mengatur ketersediaan air. “Kalau banjir, air itu melimpah. Tapi karena tidak ada irigasi, air terbuang percuma. Padahal kalau bisa ditampung, sangat bermanfaat saat kemarau,” jelasnya.

Baca  Pemdes Muara Enggelam Berhasil Tekan Angka Stunting Lewat Program Kesehatan Terpadu

Meski menghadapi keterbatasan, para petani di Desa Batuq tetap bisa melakukan panen. Dalam kondisi normal, mereka mampu melakukan panen dua kali setahun. Namun, hasil panen tetap bergantung pada kondisi cuaca yang tidak menentu. “Kalau musimnya bagus, bisa dua kali panen. Tapi kalau kemarau panjang, hasilnya berkurang,” tambah Suwandi.

Sejumlah petani berharap adanya dukungan infrastruktur agar hasil pertanian bisa lebih optimal. Mereka menilai pembangunan irigasi akan menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga produktivitas lahan.

Baca  Turun ke Desa, Plt Camat Kembang Janggut Tekankan Kolaborasi Atasi Stunting

Suwandi pun menegaskan bahwa perhatian dari pemerintah kabupaten sangat dibutuhkan, terutama dalam hal pembangunan irigasi. “Kalau ini terwujud, potensi pertanian bisa maksimal, dan ekonomi masyarakat ikut meningkat,” pungkasnya. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button