
Editorialkaltim.com – Kasus HIV di Kota Samarinda terus meningkat. Data terbaru mencatat lebih dari 2.000 warga terdeteksi positif HIV. Kondisi ini memicu kekhawatiran, terlebih sebagian besar penularan masih didominasi kelompok lelaki seks lelaki (LSL).
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menegaskan persoalan HIV tidak bisa hanya dibebankan ke pemerintah. Menurutnya, pencegahan butuh keterlibatan seluruh elemen masyarakat.
“Kalau semua diserahkan ke pemerintah saja, tidak akan cukup. Masyarakat, tokoh agama, sekolah, sampai keluarga harus ikut berperan,” kata Anhar, Sabtu (20/9/2025).
Ia menilai, peran tokoh agama sangat penting untuk mengingatkan bahaya perilaku berisiko. Lembaga pendidikan juga diminta aktif memberikan pemahaman sejak dini agar generasi muda lebih waspada.
“HIV bukan sekadar masalah medis. Ada dimensi sosial, budaya, dan moral yang ikut terlibat, sehingga pendekatannya pun harus menyeluruh. Kuncinya kolaborasi. Kalau semua elemen ikut ambil bagian, barulah angka kasus bisa ditekan,” tegasnya.
Dengan jumlah kasus yang terus bertambah, Anhar berharap edukasi dilakukan secara konsisten, bukan hanya kampanye sesaat. Ia optimistis kesadaran bersama akan menjadi senjata utama melawan penyebaran HIV di Samarinda. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.