gratispoll
KaltimSamarinda

MUI Kaltim Gelar FGD Pendidikan Islam Libatkan 50 Guru dan Kepala Sekolah di Samarinda

Ketua MUI Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Suriansyah Hage memberi sambutan sekaligus membuka acara dalam kegiata FGD Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Era Society 5.0 (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.con– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim melalui bidang Kaderisasi dan Pendidikan menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pendidikan Islam Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Era Society 5.0 di Five Premiere Hotel Samarinda Kamis, (18/9/2025). Kegiatan tersebut melibatkan perwakilan kepala sekolah dan guru yang ada di Samarinda yang berjumlah 50 orang.

Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin dilaksanakan Bidang Kaderisasi dan Pendidikan MUI Kaltim. Kali ini mengundang dua narasumber yang merupakan praktisi sekaligus akademisi Unmul dan UINSI Samarinda.

Dalam sambutannya Ketua panitia Muhammad Khozin menyebut kegiatan diskusi ini sangat penting karena berkaitan dengan pendidikan khususnya pendidikan Islam. Ia mengungkapkan awal datangnya Islam pun ditandai dengan sejumlah pertanyaan untuk memberi pengetahuan kepada manusia.

Baca  Rakornas Pinbas 2025 MUI Dorong Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Umat di Daerah

“Pendidikan itu penting. Awal mula kedatangan Islaam, Nabi menerima tamu yaitu Jibril mendekati dan bersimpuh kemudian bertanya “Apa iman itu.” Ini kita bisa ambil pelajaran bahwa dalam konteks saat ini, tanya jawab merupakan bagian dari pengajaran,” ujarnya saat memberi sambutan.

Nabi Muhammad SAW pada waktu itu menerima kedatangan Malaikat Jibril untuk mengembang risalah kenabian dari Allah SWT. Jibril memantik Nabi Muhammad SAW dengan sejumlah pertanyaan agar ia memahami keberadaan hidup manusia di muka bumi sebagai hamba Allah.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya persoalan pendidikan. Belajar dari sejarah negara maju, Jepang yang mengalami kehancuran setelah di Bom tentara sekutu saat terjadi perang. Namun, Setelah itu mereka berbenah membangun negerinya kembali. Adapun kunci keberhasilan kemajuan suatu bangsa ditentukan dari pendidikan khususnya para tenaga pendidik.

Baca  Kontribusi 7 BUMD Kaltim Untuk Pendapatan Kas Daerah 2023, Bankaltimtara Paling Tinggi

Sementara itu, Ketua MUI Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Suriansyah Hage memberi sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya ia menekankan tema diskusi relevan dengan kondisi yang ada saat ini. Ia menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di era teknologi yang sangat kompleks khususnya media sosial.

“Karakteristik generasi Z interaksi dengan teknologi sangat tinggi. Pengguna aktif mencapai 100 juta. Melalui sosmed, beraneka ragam informasi yang tersebar yang hyperconnectivity,” ungkapnya.

Untuk itu melalui wadah diskusi ini dapat menambah wawasan para pendidik maupun kepala sekolah membangun kerangka pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman. Kerangka pendidikan yang dirancang sedemikian rupa yang tetap mengedepankan nilai-nilai Islam. Hal ini menjadi penting karena lingkungan dan interaksi seseorang akan membentuk karakter mereka.

Baca  MUI Kaltim Matangkan Persiapan Rakornas Pinbas 2025

Ia berharap kegiatan ini mampu melahirkan sejumlah gagasan baru dalam pengembangan pendidikan Islam di Kaltim. Terlebih Kaltim melalui Pemerintah Provinsi Kaltim memiliki program pendidikan Gratispol. Diharapkan keduanya bersinergi untuk meningkatkan pendidikan di Kaltim.

“Diskusi ini bukan mencari yang paling benar tapi membentuk lingkungan yang pendidikan yang memadai sekaligus merumuskan solusi untuk meningkatkan pendidikan Islam di Kaltim,” pungkasnya. (adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button