Editorialkaltim.com – Kampung Malahing, sebuah permukiman di pesisir Kota Bontang, telah berhasil masuk ke dalam 75 besar desa wisata terbaik di Indonesia. Prestasi ini diraih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI 2023) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tidak hanya itu, Kampung Malahing juga menjadi satu-satunya desa wisata dari Kalimantan Timur yang berhasil meraih penghargaan tersebut. Keberhasilan ini menunjukkan potensi dan pesona wisata yang dimiliki oleh desa yang terletak di Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan ini.
Sejarah Kampung Malahing
Kampung Ekowisata Malahing didirikan pada tahun 1999 oleh Nasir Lakada, seorang nelayan asal Mamuju, Sulawesi Barat, bersama dengan kakaknya. Dengan semangat petualangan, mereka berlayar dari Mamuju ke Bontang dan membangun kampung nelayan di atas air dengan rumah-rumah sederhana. Berdasarkan situs Kemenparekraf saat ini, kampung tersebut telah menjadi tempat tinggal bagi 62 keluarga yang terdiri dari 196 jiwa, dengan 112 pria dan 84 wanita.
Kegiatan di Malahing
Keindahan alam laut yang memukau dan kelezatan kuliner khas Bontang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang datang ke Kampung Malahing.
Para wisatawan dapat menikmati panorama alam yang mempesona sambil menikmati hidangan kuliner laut yang lezat, seperti gammi bawis, olahan ikan laut, teripang, cumi, dan udang.
Bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di kampung ini, Kampung Malahing menyediakan satu cottage dan tiga homestay yang dikelola oleh warga setempat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Malahing.
Selain itu, terdapat juga Toko Malahing yang menjual berbagai oleh-oleh khas kampung tersebut, seperti Bate’ Malolo, batik dengan motif rumah di atas laut, ikan, hewan laut, serta rumput laut. Pengunjung juga dapat membeli amplang, stick rumput laut, sabun yang terbuat dari rumput laut, vas bunga dari kerang, dan berbagai pernak-pernik khas lainnya yang dibuat oleh kelompok pengrajin Malahing.
Kampung Malahing sangat indah untuk dikunjungi pada pagi atau sore hari, di mana pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan matahari terbit yang memukau. Pasang surut air juga mempengaruhi pengalaman pengunjung di kampung ini.
Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas kapal-kapal penduduk yang lalu-lalang, kegiatan nelayan, petani rumput laut, serta menikmati keindahan matahari terbenam dan terbit.
Ekowisata di Malahing
Selain daripada itu, pengunjung dapat langsung menikmati keindahan alam melalui beberapa ekowisata antara lain:
- Budidaya rumput laut.
- Pengelolaan teripang.
- Pengolahan rumput laut menjadi produk seperti sabun dan amplang.
- Pembuatan kerajinan kerang dan manik-manik.
- Snorkeling dan diving di spot-spot indah.
- Memancing di keramba tancap atau sekitar Desa Wisata Malahing.
- Membatik batik malolo, corak khas Masyarakat Malahing.
- Menikmati kuliner laut masyarakat setempat.
- Bird watching di Pulau Kuwetang untuk melihat burung Kuntul Perak.
Keindahan alam, kenyamanan, keramahan warganya serta kulinernya tidak akan dapat dibayangkan tanpa anda datang langsung ke Malahing. Rasakan sensasi tidur di atas laut. Ayo ke Bontang. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.