
Editorialkaltim.com – Diketahui dalam beberapa tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terus mengalami peningkatan, terutama di wilayah Samarinda. Hal ini mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
Ia menegaskan, keberanian korban untuk melapor adalah langkah awal yang menentukan cepat atau lambatnya penanganan suatu kasus.
Puji juga menerangkan, peningkatan jumlah kasus biasanya disebabkan banyaknya laporan masuk, serta penanganan yang sudah lebih optimal.
“Yang paling penting ialah setiap laporan harus segera diproses, bukan malah dibiarkan,” ucap Puji, Jumat (15/8/2025).
Menurutnya, perkembangan teknologi dan arus globalisasi juga menjadi faktor yang memengaruhi perilaku masyarakat.
Fenomena kekerasan ini akan terus meningkat jika tanpa adanya keberanian masyarakat untuk melaporkan.
Karena itu, ia mendesak pencegahan harus dilakukan secara terstruktur sejak dini, misalnya melalui sosialisasi di forum tingkat RT, dasawisma, serta kelompok ibu-ibu. Hal ini bisa diimplementasikan untuk meningkatkan kesadaran dan keberanian perempuan dalam bersuara.
“Dengan adanya edukasi yang tepat, akan membuat perempuan lebih percaya diri dalam menyampaikan masalahnya, baik itu ke RT, kelurahan, hingga ke aparat penegak hukum,” ujarnya.
Selain itu, Puji juga mengingatkan pentingnya kepedulian sosial masyarakat.
Warga sekitar harus lebih peka terhadap lingkungan, baik kepada tetangga yang mengalami kesulitan maupun anak-anak yang putus sekolah.
“Partisipasi warga merupakan ujung tombak utama. Ketika kita peduli, maka kita juga dapat mencegah bertambahnya korban kekerasan,” tutup Puji. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.