Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Muara Badak, Dosen FPIK Unmul Gelar Pelatihan Rumput Laut Jadi Mie

Editorialkaltim.com – Kelompok dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman (Unmul) sukses melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis pemberdayaan kemitraan dengan Kelompok Pembudidaya dan Nelayan (Pokdakan) Salo Sumbala di Desa Muara Badak Ilir, Senin-Selasa (4-5/8/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu aspek dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Sebanyak 50 peserta hadir di Aula Pokdakan Salo Sumbala.
Kelompok dosen terdiri atas Dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Septiana Sulistiawati S.Pd., M.Si., sebagai ketua, serta Ratna Nurmalita Sari, S.T.P., M.Sc., dan Nurul Ovia Oktawati, S.Pi., M.Si., dari Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan sebagai anggota. Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini merupakan pelaksanaan dari Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi BIMA tahun 2025.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Pokdakan Salo Sumbala, Ramlan, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan kepada masyarakat akan mendorong pemberdayaan ekonomi di wilayah tersebut. Ia menilai upaya para dosen melalui edukasi dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pengolahan rumput laut.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan inspirasi bagi anggota Pokdakan dalam mengolah rumput laut sango-sango sehingga nilai ekonominya meningkat. Kami juga sangat berterima kasih kepada tim dosen yang telah membagikan ilmunya hari ini,” ungkap Ramlan.
Rumput laut jenis Gracillaria sp., atau biasa disebut sango-sango oleh masyarakat setempat, merupakan salah satu komoditas dominan di Muara Badak Ilir, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Masyarakat biasanya membudidayakan Gracillaria lalu menjualnya dalam bentuk kering. Namun, penjualan dalam bentuk olahan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan sejak Mei 2025 hingga pelatihan pada 4-5 Agustus 2025 ini adalah untuk melakukan diversifikasi produk olahan Gracillaria sp. demi meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang keamanan pangan, pengolahan mie rumput laut, serta praktik pembuatannya. Peserta dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing dipandu oleh fasilitator mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Unmul.
Saat sesi praktik, peserta antusias mengikuti instruksi fasilitator dan panduan dari tim pelaksana. Pelatihan ini menjadi wujud nyata penerapan Asta Cita ke-5, yaitu hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Pada sesi terakhir, peserta dibekali materi strategi pemasaran agar mampu meningkatkan nilai jual produk olahan rumput laut.
Sebagai penutup, pelaksana menyerahkan secara simbolis alat produksi seperti mesin penggiling mie, food dehydrator, blender multiguna, dan peralatan produksi mie lainnya. Ketua Tim Pengabdian, Septiana, menyebut kegiatan ini akan terus berlanjut dan dilakukan monitoring.
“Kegiatan pengabdian ini akan berjalan hingga akhir tahun untuk monitoring dan evaluasi,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya