
Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Firnadi Ikhsan, menekankan pentingnya pembinaan petani lokal di Kaltim agar hasil produksi mereka mampu bersaing dengan produk beras premium di pasaran. Ia menyebut, pusat-pusat kulakan beras dan sentra produksi padi di Kaltim sudah tersedia, namun proses produksi perlu ditingkatkan.
“Sentra produksi kita, termasuk penggilingan-penggilingan lokal, harus berproses lebih baik. Di daerah, saya banyak KUD yang memproduksi beras sendiri dan tidak kalah saing dengan beras premium di pasaran. Itu perlu dibina,” kata Firnadi, Jumat (8/8/2025).
Menurutnya, daerah seperti Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Penajam Paser Utara (PPU) saat ini menjadi salah satu pemasok beras dari petani lokal. Adapun dukungan pemerintah daerah di wilayah tersebut dinilai sudah optimal, namun tantangan terbesar justru ada pada ketersediaan lahan.
“Kita sekarang berkejaran dengan ketersediaan lahan. Jaminan lahan pangan berkelanjutan harus diberikan oleh pemerintah. Masalahnya, regulasi yang ada belum sepenuhnya mendukung,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, aturan terkait percepatan alih fungsi lahan menjadi tantangan menjadikan Kaltim sebagai penghasil pangan. Selain itu, lemahnya dukungan terhadap petani saat mengalami gagal panen membuat sektor pertanian rentan mengalami kerugian.
Ia berharap pemerintah segera membuat regulasi mendorong sektor pertanian di Kaltim meningkat, salah satunya terkait alih fungsi lahan maupun kesejahteraan para petani.
“Kalau panen gagal, pemerintah harus memberi support agar orang tetap mau bertani. Petani harus merasa bertani itu produktif dan menguntungkan, bukan sekadar bertahan,” tegasnya. (adr/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya