
Editorialkaltim.com – Progres pembangunan infrastruktur pendidikan di Kutai Kartanegara masih berjalan lambat. Hingga awal Agustus 2025, realisasi fisik baru mencapai sekitar 50 persen, sebagian besar masih menunggu proses lelang selesai.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan beberapa proyek mengalami penyesuaian skala pekerjaan. “Ada kegiatan yang kami kurangi volumenya, mengingat waktu pengerjaan dan arahan Bupati agar tidak memaksakan proyek yang waktunya sudah mepet,” katanya, Rabu (6/8/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar pekerjaan infrastruktur yang berjalan saat ini bersifat rehabilitasi ringan dan penambahan fasilitas penunjang sekolah.
“Tidak banyak proyek besar, fokusnya pada perbaikan dan penambahan fasilitas sederhana,” tambahnya.
Kendala terbesar, kata Thauhid, ada di tahap lelang. Jika proses ini sudah tuntas dan kontrak ditandatangani, proyek bisa langsung dieksekusi. Target penyelesaian seluruh pekerjaan diupayakan rampung pada November 2025.
Dari total anggaran pendidikan Kukar, sekitar 56 persen dialokasikan untuk belanja pegawai, sedangkan sisanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan keperluan lainnya.
“Bagi sekolah yang tahun ini belum kebagian anggaran pembangunan atau perbaikan, dimohon bersabar. Masih ada dana revitalisasi yang sedang diproses, mudah-mudahan segera keluar,” ucap Thauhid.
Pemkab Kukar berharap percepatan proses lelang dan penyaluran dana bisa mendorong pemerataan sarana pendidikan, sehingga kualitas belajar di semua sekolah bisa setara.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.