gratispoll
Kaltim

Gubernur Rudi Mas’ud Dukung Proyek Hortikultura Terintegrasi di Babulu untuk Kedaulatan Pangan IKN

Ilustrasi. Petani Cabai Merah

Editorialkaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat fondasi ketahanan pangan sebagai bagian dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu inisiatif strategis yang tengah dikembangkan adalah Proyek Pengembangan Hortikultura Terintegrasi di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan total nilai investasi mencapai Rp 276,07 miliar.

Gubernur Kalimantan Timur H. Rudi Mas’ud menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong proyek ini sebagai solusi berkelanjutan untuk ketahanan pangan sekaligus penggerak ekonomi lokal.

“Proyek ini bukan hanya menjawab kebutuhan pangan di IKN, tapi juga menjadi model pertanian modern berbasis teknologi yang memberdayakan petani lokal. Produksi yang ditargetkan pun signifikan: 1.500 ton bawang merah dan 650 ton cabai merah per tahun,” ujar Rudi Mas’ud.

Baca  500 Mahasiswa Berau Bakal Terima Beasiswa Gratispol

Proyek ini berdiri di atas lahan budidaya seluas 65 hektare, didukung kawasan industri pengolahan seluas 5 hektare serta cold storage 1,5 hektare. Selain produksi bahan mentah, hilirisasi juga menjadi fokus, dengan target 1.094 ton pasta bawang merah dan 456 ton pasta cabai per tahun.

“Nilai tambahnya ada pada pengolahan hasil panen. Kita tidak hanya menjual bawang dan cabai segar, tapi juga memproduksi pasta bawang dan cabai. Ini strategi hilirisasi yang memberikan dampak ekonomi lebih besar bagi petani dan daerah,” jelasnya.

Gubernur Rudi Mas’ud menekankan bahwa infrastruktur penunjang telah tersedia untuk menunjang kelancaran operasional proyek. Ketersediaan air baku bersumber dari Waduk Babulu (180 liter/detik), Sungai Telake (60 liter/detik), serta mata air lokal. Kebutuhan air untuk kegiatan budidaya relatif kecil, hanya 0,51 liter per detik, berkat penerapan teknologi irigasi kabut.

Baca  Basuki Ajak Pemuda Kutai Timur Berkontribusi Aktif dalam Perkembangan IKN

Ketersediaan listrik mencapai 4 MW, sementara kebutuhan operasional hanya 1 MW. Selain itu, wilayah ini juga telah terlayani jaringan telekomunikasi dengan 20 menara BTS aktif.

“Teknologi smart farming system diterapkan di sini. Mulai dari irigasi modern, tandon air, sumur bor, hingga tempat pengeringan hasil panen, semua sudah dirancang untuk mendukung pertanian yang efisien dan ramah lingkungan,” tambah Gubernur.

Pemerintah pun memberikan dukungan penuh dari sisi kebijakan dan insentif. Investor akan mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk sebagaimana diatur dalam PMK No. 176/2009 dan Peraturan BKPM No. 4/2001. Selain itu, Pergub Kalimantan Timur Nomor 18 Tahun 2016 serta Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2023 juga menjadi payung regulasi pendukung investasi ini.

Baca  Penjabat Gubernur Kaltim Dukung Pembangunan Bumi Perkemahan Internasional

“Proyek ini selaras dengan arah pembangunan IKN. Kami mengajak para pelaku usaha untuk tidak ragu menanamkan modalnya. Keamanan, infrastruktur, dan insentif tersedia. Mari kita bangun kedaulatan pangan dari Babulu untuk Kalimantan Timur dan Nusantara,” pungkas Rudi Mas’ud. (lin/Roro)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button