gratispoll
Kaltim

Gubernur Rudi Mas’ud Dorong Proyek Budidaya Udang Terintegrasi di Kukar sebagai Motor Ekonomi Baru

Ilustrasi Budidaya Udang

Editorialkaltim.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong terobosan di sektor perikanan sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi. Salah satu proyek strategis yang kini digarap adalah Budidaya Udang Terintegrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencakup wilayah seluas 251,73 hektare di Kecamatan Muara Jawa dan Samboja, serta 5 hektare di kawasan industri Kariangau, Balikpapan.

Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudi Mas’ud, menyebut proyek ini sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang investasi baru di sektor kelautan dan perikanan.

“Ini bukan sekadar proyek budidaya, melainkan ekosistem industri udang yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pembenihan, pembesaran, hingga pengolahan dengan fasilitas cold storage. Potensi produksinya pun luar biasa, mencapai 10.800 ton udang per tahun dari jenis vaname dan windu,” ujar Rudi Mas’ud.

Baca  Kontingen IKN Dapat Izin KONI Kaltim untuk Pinjam Pakai Atlet ke PON XXI 2024

Proyek ini memanfaatkan lahan budidaya yang memang sesuai peruntukannya, dengan keberadaan tambak udang eksisting sebagai penunjang. Selain itu, konektivitas lokasi sangat mendukung, hanya berjarak 86 km jalur darat dari area budidaya ke unit pengolahan di Balikpapan, dan hanya 3,7 km ke Pelabuhan Kariangau.

Gubernur juga menekankan bahwa infrastruktur penunjang telah tersedia secara optimal. Pasokan listrik didukung oleh PLTGU Senipah berkapasitas 117 MW dan PLTU Teluk Balikpapan berkapasitas 2 x 110 MW. Sementara kebutuhan listrik untuk industri hanya 1 MW dan 0,15 MW untuk budidaya.

Baca  Disperindagkop Kaltim Luncurkan Gallery UMKM dan Rayakan Harkonas 2024 dengan Semangat Transaksi Cerdas

“Ketersediaan air baku pun mencukupi. Dari Sungai Wain dan Waduk Samboja, kapasitas suplai air mencapai lebih dari 450 liter per detik. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan harian industri pengolahan dan tambak,” lanjutnya.

Gubernur Rudi Mas’ud menyebut bahwa selain keunggulan teknis dan geografis, proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Investor berpeluang menikmati berbagai insentif fiskal seperti investment allowance dan pembebasan bea masuk untuk barang modal dan bahan baku tertentu, sesuai regulasi nasional.

“Pemprov Kaltim telah mengatur dukungan investasi melalui Pergub Nomor 18 Tahun 2016. Bahkan, proyek ini masuk dalam wilayah strategis Ibu Kota Nusantara, yang artinya mendapat insentif tambahan sebagaimana tertuang dalam kebijakan nasional,” jelasnya.

Baca  Edi Damansyah Ajak Warga Kutai Kartanegara Aktualisasikan Nilai Ramadan

Dengan total estimasi nilai investasi sebesar Rp 925,16 miliar, proyek ini diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, tidak hanya di Kukar dan Balikpapan, tetapi juga bagi Kalimantan Timur secara keseluruhan.

“Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor yang ingin menanamkan modal di proyek ini. Ini saatnya menjadikan laut dan perairan kita sebagai sumber kesejahteraan rakyat,” pungkas Rudi Mas’ud. (lin/Roro)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button