Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Subandi, menyebut ketersediaan air bersih di Samarinda cukup menyuplai daerah lain seperti Balikpapan dan Bontang, melalui sistem pipanisasi antarkota yang kini tengah direncanakan. Menurutnya, Sungai Mahakam sebagai sumber air utama memiliki debit air yang melimpah.
“Kalau dibilang pasokan untuk Samarinda belum 100 persen, itu bukan karena airnya kurang. Tapi karena distribusi pipanisasi sekunder yang belum merata, terutama karena biayanya cukup mahal. Tapi itu sedang berjalan bertahap,” ujarnya menanggapi kekhawatiran sebagian pihak, pasokan air Samarinda bisa terganggu jika dialirkan ke dua kota besar lainnya, Kamis (17/7/2025).
Ia menegaskan, langkah pipanisasi ke Balikpapan dan Bontang tidak akan mengurangi jatah air untuk warga Samarinda. Ditambah dengan pembangunan beberapa titik intake baru, pasokan air bersih untuk Kota Samarinda seharusnya sudah mencukupi.
“Tentu nanti kapasitas intake dan peralatannya akan ditambah. Jadi bukan mengurangi, tapi justru memperluas manfaat dari air Mahakam. Samarinda tetap akan diprioritaskan,” tegasnya.
Lanjutnya, rencana pipanisasi ini sangat memungkinkan secara teknis maupun ekonomis. Bahkan, menurutnya, jika minyak bisa disalurkan hingga ke luar pulau, maka air bersih pun bisa didistribusikan lebih efisien.
“Air itu tidak perlu diolah jadi tawar lagi seperti air laut. Tinggal kasih kaporit, selesai. Jadi biaya produksinya jauh lebih rendah. Memang pipanisasi itu kesannya mahal di awal karena butuh investasi besar, tapi untuk jangka panjang jauh lebih hemat dibandingkan pengolahan air asin,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
