gratispoll
KaltimSamarinda

TPS di Kawasan Sempaja Utara Tergolong Jauh, Masyarakat Memilih Buang Sampah di Aliran Sungai

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi (Foto: Editorialkaltim/Nita)

Editorialkaltim.com—Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi, menyoroti perilaku masyarakat yang masih kerap terlihat membuang sampah langsung ke sungai, terutama di wilayah Lempake dan Bendungan Benanga.

Menurut Maswedi, jika kebiasaan buruk tersebut terus dibiarkan akan berdampak pada kelestarian lingkungan hidup dan membahayakan kehidupan masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai.

“Kami imbau kepada masyarakat yang belum mampu mengelola sampah secara mandiri agar membuangnya ke tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersedia. Karena sungai menjadi sumber kehidupan dan aktivitas warga sehingga kita harus bersama menjaga lingkungan tersebut,” kata Maswedi.

Baca  Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Triwulan III 2023 Capai 5,29%, Ungguli Pertumbuhan Nasional

Ia juga menyebutkan jika di kawasan Lempake dan Pinang Seribu Kelurahan Sempaja Utara sudah memiliki TPS, namun letaknya masih tergolong jauh dari permukiman penduduk seperti Muang dan Bendungan Benanga.

Sehingga, ia menilai faktor tersebut yang membuat masyarakat setempat memilih untuk membuang sampah ke aliran sungai. Kendati demikian, ia mendorong adanya peninjauan ulang terhadap penempatan TPS dan mengusulkan untuk membangun TPS baru di wilayah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah.

Baca  Ramadan 2023, Wakil Ketua DPRD Samarinda Dorong Pemkot Tekan Inflasi

“Kalau memang jaraknya jauh, nanti kita akan coba koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mencari solusi. Salah satu langkah konkret adalah menambah titik TPS di kawasan Lempake khususnya daerah Muang,” ujarnya.

Maswedi menjelaskan, kewenangan dalam menentukan lokasi TPS adalah kelurahan, sementara DLH bertugas untuk mengangkut sampah dari TPS menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Karena itu, kata dia, kolaborasi antara dua pihak sangat diperlukan agar pengelolaan sampah dapat berjalan optimal.

Baca  Laila Fatihah: Pedagang Harus Bisa Mengikuti Perkembangan Zaman

“DPRD hanya memberikan jembatan untuk koordinasi. TPS yang ada hanya perlu dimaksimalkan pengelolaannya,” beber Maswedi.

Terakhir, ia juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan, karena sungai bukan tempat sampah dan menjaga kebersihannya merupakan tanggung jawab bersama. (nit/ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button