Editorialkaltim.com – Sekolah Rakyat yang sedang dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menargetkan bisa menampung hingga 1.000 siswa. Program ini mencakup jenjang pendidikan SD (kelas 1–6), SMP (18 kelas), dan SMA (9 kelas).
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyebutkan, skema rintisan Sekolah Rakyat hanya dilakukan sekali pada tahap awal dan tidak akan diulang pada tahun-tahun berikutnya. Seluruh siswa rintisan nantinya akan dipindahkan ke sekolah permanen.
“Rintisan ini hanya berlangsung sekali. Setelah itu semua siswa akan masuk ke sekolah permanen,” jelas Andi, Senin (14/07/2025).
Saat ini skema rintisan sudah berjalan meski bangunan permanen belum rampung. Tiga lokasi di Samarinda telah diusulkan, yaitu SMA Negeri 16 Samarinda, BPMP Kemendikdasmen Kaltim, dan BPVP Kaltim, sebagai tempat sementara.
Pembiayaan operasional sekolah rintisan menggunakan kombinasi dana APBN dan APBD Kaltim. Dana APBD dialokasikan untuk pelengkap seperti listrik, halaman sekolah, serta fasilitas penunjang non-gedung.
Penerimaan siswa juga dilakukan secara ketat dengan memanfaatkan data sosial ekonomi resmi melalui integrasi dengan DTSEN dan DTKS. Dengan begitu, program ini diharapkan benar-benar tepat sasaran bagi kelompok rentan dan miskin ekstrem di Kaltim.(ndi/adv diskominfokaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
