Turnamen Esport Pesisir Kukar Jadi Simbol Kemandirian dan Kreativitas Pemuda Daerah

Editorialkaltim.com – Semangat kolaboratif dan kemandirian anak muda di wilayah pesisir Kutai Kartanegara mulai menunjukkan tajinya. Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) dari tiga kecamatan, yakni Samboja, Muara Jawa, dan Samboja Barat, resmi meluncurkan Turnamen Esport Pesisir Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Chapter 1, sebagai pembuka menuju gelaran Festival Pesisir yang sepenuhnya digagas komunitas tanpa dukungan dana APBD.
Ketua Panitia As Sabirin menyampaikan bahwa ajang ini tidak hanya menghadirkan hiburan digital, tetapi juga membuktikan bahwa pemuda pesisir bisa berinisiatif menciptakan ekosistem kreatif berbasis digital. “Gerakan ini lahir dari kesadaran kolektif kami, dan jadi bukti bahwa komunitas bisa memulai lebih dulu tanpa harus menunggu anggaran pemerintah,” tegasnya.
Turnamen yang terbuka untuk seluruh gamer se-Kukar ini menyediakan 64 slot dengan biaya pendaftaran Rp35 ribu per tim. Babak kualifikasi akan digelar secara daring mulai 19 Juli dengan sistem gugur, hingga menyisakan 16 tim terbaik yang akan berlaga di panggung grand final. Acara puncak direncanakan berlangsung meriah di Kaltim Park, Kelurahan Kuala Samboja pada 26 Juli 2025.
Awalnya, panitia berencana menghadirkan berbagai cabang esport seperti E-Football dan PUBG Mobile. Namun, tingginya minat pada MLBB membuat mereka memusatkan turnamen perdana hanya pada satu cabang tersebut. “Kami pilih fokus dulu ke MLBB karena antusiasmenya luar biasa. Ini jadi langkah awal yang realistis dan strategis,” kata Sabirin.
Yang menarik, grand final tak hanya akan diisi oleh pertandingan antar tim, tetapi juga dirancang sebagai mini festival. Penampilan seni budaya, stan UMKM lokal, serta kemungkinan kehadiran guest star akan menjadikan acara ini lebih dari sekadar turnamen esport. “Kami ingin grand final ini jadi momen kebangkitan. Bukan hanya dari sisi teknologi, tapi juga budaya dan ekonomi lokal,” tambahnya.
Meski berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kukar, Sabirin menekankan bahwa independensi tetap menjadi prinsip dasar gerakan ini. Dukungan dari pihak luar tetap terbuka, namun inisiatif harus datang dari komunitas itu sendiri.
Turnamen Esport Pesisir ini menjadi tonggak baru bagaimana anak muda Kukar tak hanya menjadi penonton dalam era digital, tetapi pelaku aktif yang mengintegrasikan teknologi, seni, dan ekonomi kreatif dalam satu panggung bersama. (Roro/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.