70% Lautan, DPR Geram Indonesia Masih Impor Garam

Editorialkaltim.com – Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini menyoroti ironi Indonesia yang hingga kini masih mengimpor garam, padahal 70 persen wilayah Indonesia merupakan lautan. Hal itu ia sampaikan dalam kunjungan kerja Komisi VI ke PT Garam di Surabaya, Kamis (3/7/2025).
“Negara kita ini lautnya luas, tapi kenapa garam saja harus impor? Ini ironi besar yang harus segera diakhiri,” kata Anggia dilansir dari Parlementaria.
Anggia menyebut ketergantungan pada garam impor menunjukkan kurangnya keseriusan pemerintah dalam membangun kemandirian sektor pergaraman nasional. Menurutnya, dengan kekayaan laut yang dimiliki, Indonesia seharusnya bisa memenuhi kebutuhan garam dalam negeri secara mandiri.
Ia juga mengingatkan soal potensi kebocoran garam industri ke pasar konsumsi jika tidak ada pengawasan ketat. Hal itu dinilai bisa berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat serta merugikan produsen garam rakyat.
“Kita harus punya kontrol yang kuat. Jangan sampai garam industri yang seharusnya untuk sektor manufaktur masuk ke pasar konsumsi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi VI juga meminta PT Garam dan kementerian terkait untuk menyusun langkah konkret menuju swasembada garam. Legislator menilai upaya selama ini belum menunjukkan hasil signifikan.
“Kami ingin pemerintah hadir dengan roadmap yang jelas dan bisa diukur, bukan sekadar wacana,” tegas Anggia.
Diketahui, Indonesia masih mengimpor jutaan ton garam industri setiap tahun, terutama untuk kebutuhan sektor makanan, farmasi, dan petrokimia. Sementara itu, produksi garam lokal sering terkendala cuaca dan standar kualitas.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.