gratispoll
Ragam

AI Microsoft Klaim Kalahkan Dokter dalam Diagnosis Pasien

Ilustrasi AI (Foto: Freepik)

Editorialkaltim.com — Microsoft mengklaim sistem kecerdasan buatan (AI) yang mereka kembangkan mampu mengungguli dokter dalam mendiagnosis kasus pasien yang rumit. Sistem ini disebut meniru kerja panel dokter ahli dengan pendekatan yang lebih cepat dan efisien.

Unit AI Microsoft yang dipimpin Mustafa Suleyman mengatakan sistem mereka mampu menyelesaikan delapan dari 10 studi kasus medis kompleks, sementara dokter manusia hanya berhasil pada dua dari 10 kasus serupa. Studi kasus ini dipasangkan dengan model AI canggih o3 dari OpenAI.

Dalam uji coba, para dokter yang dibandingkan tidak memiliki akses ke kolega, buku teks, atau chatbot. Microsoft mengklaim pendekatan AI ini juga lebih murah karena lebih efisien dalam memesan tes yang diperlukan untuk diagnosis.

Baca  BNN Adopsi AI untuk Membongkar Sindikat Narkotika

Meski begitu, Microsoft menegaskan teknologi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan dokter.

“Peran klinis mereka jauh lebih luas daripada sekadar membuat diagnosis. Mereka perlu membangun kepercayaan dengan pasien dan keluarga dengan cara yang tidak bisa dilakukan AI,” tulis Microsoft dalam blog resminya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Microsoft menyebut penelitian ini sebagai langkah menuju “kecerdasan super medis”, yang digadang-gadang dapat membawa perubahan besar di dunia kesehatan. Konsep kecerdasan super sendiri mengacu pada sistem yang melebihi kemampuan kognitif manusia secara keseluruhan.

Baca  Palestina Negeri Pilihan Allah SWT dengan 5 Keistimewaan Mengagumkan

Dipansir dari The Guardian, Suleyman mengatakan sistem ini bisa bekerja dengan sempurna dalam satu dekade ke depan. Namun, Microsoft juga mengkritik Ujian Perizinan Medis Amerika Serikat yang dinilai lebih menekankan hafalan daripada pemahaman mendalam, sehingga kurang cocok untuk mengukur kemampuan AI.

Microsoft menguji pendekatan baru ini menggunakan lebih dari 300 studi kasus dari New England Journal of Medicine (NEJM), yang diubah menjadi tantangan kasus interaktif.

Sistem AI ini bekerja selayaknya dokter, mengambil langkah demi langkah, mengajukan pertanyaan, hingga memutuskan tes apa saja yang diperlukan.

Baca  Elektabilitas Terbaru Paslon Jelang Pencoblosan Versi LSI Denny JA

Pendekatan Microsoft memanfaatkan model AI yang sudah ada, termasuk dari OpenAI, Meta, Anthropic, Grok, hingga Gemini. Semua dikendalikan oleh agen AI yang disebut “orkestrator diagnostik”, yang bekerja layaknya panel dokter untuk menghasilkan diagnosis.

Microsoft menilai pendekatan ini memiliki keahlian yang melampaui dokter individu karena mampu menggabungkan berbagai disiplin ilmu.

“AI dapat memberdayakan pasien untuk mengelola sendiri perawatan rutin dan melengkapi dokter untuk kasus yang kompleks,” tutup Microsoft.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button