DPMD Kukar Perkuat Administrasi dan Ekonomi Desa Lewat Pendampingan dan Program Strategis

Editorialkaltim.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara terus mengakselerasi pembangunan desa melalui penguatan sistem administrasi dan dorongan terhadap kemandirian ekonomi masyarakat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan desa yang tertib dalam tata kelola dan tangguh dalam perekonomian lokal.

Komitmen ini ditegaskan Kepala DPMD Kukar, Arianto, Ia menuturkan bahwa seluruh program pembangunan desa difokuskan agar selaras dengan visi “Kukar Idaman,” yang menekankan penguatan desa sebagai pilar pembangunan daerah secara keseluruhan.

Saat ini, DPMD memprioritaskan pendampingan intensif pada dua kecamatan, yaitu Tabang dan Muara Kaman. Keduanya dipilih karena masih menghadapi tantangan dalam administrasi desa. “Kami ingin memastikan setiap desa memiliki sistem administrasi yang tertib dan kuat, karena itu menjadi fondasi penting dalam menyusun program pembangunan yang tepat sasaran,” jelas Arianto.

Ia menyebut, lemahnya tata kelola administrasi kerap menjadi penghambat pelaksanaan program. Oleh sebab itu, pendampingan terus dilakukan agar desa dapat menyelenggarakan pelayanan publik dengan lebih efektif, akuntabel, dan efisien dalam penggunaan anggaran. Transparansi menjadi kata kunci yang terus ditekankan dalam setiap prosesnya.

DPMD Kukar juga melanjutkan pelaksanaan Program Bantuan Keuangan sebesar Rp50 juta per RT yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Program ini menjadi bentuk dukungan terhadap peran RT sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat di tingkat paling dasar. “Kami berencana meningkatkan nilai bantuannya, tapi tentu pengawasan harus diperkuat agar tepat guna,” ujarnya.

Pengawasan dilakukan melalui kombinasi mekanisme internal dan kerja sama dengan lembaga eksternal. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dana benar-benar digunakan sesuai kebutuhan masyarakat. Tak hanya soal administrasi, DPMD juga gencar mendorong penguatan ekonomi desa melalui pembentukan unit usaha yang dikelola bersama antara pemerintah desa dan pelaku UMKM.

“Kami ingin desa punya sumber pendapatan mandiri. Lewat unit usaha ini, desa bisa mendongkrak Pendapatan Asli Desa dan ikut menggerakkan perekonomian masyarakat,” tutup Arianto.
(Roro/Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.