gratispoll
KaltimSamarinda

Guru TPA Dianggap Pahlawan Sunyi, DPRD Kaltim Desak Pemerintah Bertindak

Anggota DPRD Kalimantan Timur, La Ode Nasir (Foto: Dok Pribadi)

Editorialkaltim.com — Peran guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dinilai masih kerap luput dari perhatian pemerintah, padahal mereka berkontribusi besar dalam membentuk akhlak generasi muda. Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kalimantan Timur, La Ode Nasir, yang mendesak agar kesejahteraan guru-guru TPA mulai menjadi prioritas dalam kebijakan daerah.

Menurut La Ode, para guru TPA bukan sekadar pengajar biasa. Mereka adalah garda terdepan dalam pendidikan moral dan spiritual anak-anak sejak usia dini.

Namun, nasib mereka jauh dari kata sejahtera. Honor yang diterima dinilai belum mencerminkan jasa dan tanggung jawab besar yang mereka emban.

Baca  Kabar Gembira, Pemkab Paser Bakal Lantik Hampir 3.000 PPPK pada 14 April 2025

“Para guru TPA bekerja dalam diam, tapi hasil dari pengajaran mereka menentukan masa depan karakter anak-anak kita. Ini bukan pekerjaan kecil, melainkan pondasi peradaban,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).

Ia menyebut selama ini banyak guru TPA yang menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan meskipun pendapatan mereka sangat terbatas. Di beberapa daerah, bahkan masih ada guru TPA yang tidak menerima honor sama sekali dan hanya mengandalkan sumbangan dari masyarakat.

La Ode menilai, jika pemerintah serius ingin membangun generasi yang religius dan berakhlak, maka investasi pertama harus dimulai dari para pendidik agama. Tanpa itu, pembangunan karakter bangsa akan pincang dan tidak seimbang.

Baca  DPRD Samarinda Dorong Calon Walikota Maksimalkan Kampanye Meski Satu Paslon

“Apresiasi terhadap guru TPA tidak cukup hanya dengan ucapan terima kasih. Sudah waktunya ada kebijakan yang melindungi dan menyejahterakan mereka,” tegasnya.

Ia menambahkan, ketimpangan antara guru TPA dan pengajar di sekolah formal seharusnya bisa dijembatani melalui skema bantuan khusus, misalnya melalui APBD atau hibah pendidikan keagamaan. Dengan begitu, peran mereka bisa diakui secara struktural dan berdampak jangka panjang.

Baca  Dua Tersangka Ditangkap, Jaringan Peredaran Sabu di Kutai Barat Terbongkar

“Jika guru mata pelajaran umum bisa mendapat tunjangan dan perhatian, mengapa tidak dengan guru TPA? Mereka juga mendidik, bahkan di bidang yang sangat fundamental,” tambahnya.

La Ode berharap pemerintah daerah segera menyusun peta jalan penguatan kesejahteraan guru TPA, mulai dari pendataan hingga penyusunan insentif rutin, agar pengabdian mereka tidak terus-menerus berada dalam bayang-bayang ketidakpastian.(ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button