gratispoll
KaltimKukar

Diskominfo Kaltim Minta Waspadai Praktik Ilegal Digital Farmasi

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim Muhammad Faisal (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Lebih dari 133 siswa dan siswi SMK Gerbang Raja Tenggarong dikukuhkan sebagai asisten tenaga kesehatan pada acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Angkatan III, sekaligus pelepasan siswa kelas XII tahun ajaran 2024/2025. Bertempatan di Putri Karang Melenu Kukar Jl. AP. Mangkunegara Tenggarong, Senin (28/04/2025).

Dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim Muhammad Faisal, dalam agenda tersebut ia menegaskan kebanggaan menjadi alumni SMK Gerbang Dayaku Tenggarong, terutama di bidang farmasi yang memiliki kualitas unggul dibandingkan SMK lain di Kutai Timur dan Indonesia.

Baca  Hijaukan Tol Balsam, Disdikbud dan Jasamarga Tanam 100 Pohon

“Tepuk tangan dong farmasinya. Tidak banyak, percayalah,” ungkap Faisal.

Kerja di bidang farmasi seringkali dilakukan secara mandiri, terutama di apotek baru atau wilayah terpencil. Tantangan seperti resep dokter yang sulit dibaca dan pengelolaan obat yang ketat membutuhkan etika tinggi.

“Kalau nggak ada etika, suka-suka aja, capek. Ya, nggak ada yang lihat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti risiko penyalahgunaan obat, seperti mengambil obat untuk keperluan pribadi tanpa izin, yang bisa merugikan apotek.

“Saya percaya hari ini adik-adik disumpah dan lulusan SMK Gerbang Dayaku, itu tidak ada,” tegasnya.

Baca  Dinsos Kaltim Koordinasi Penyaluran Bansos Lewat Bank Kaltimtara

Digitalisasi menjadi topik penting berikutnya. Faisal mengingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama TikTok, yang bisa membawa dampak negatif jika tidak bijak.

“Digital satu sisi bisa menguntungkan, satu sisi bisa berbahaya,” ujarnya.

Teknologi seperti telemedicine sangat membantu tenaga kesehatan di daerah terpencil.

“Adik-adik yang semisal bekerja atau ditugaskan di ujung pelosok sana, dan sebagai perawat bingung dapat kasus, sudah bisa video call sama seniornya,” jelasnya.

Namun, digital juga membawa tantangan, terutama dalam pengelolaan apotek.

“Pemilik apotek bingung jual obat karena aturan ketat, tapi dengan digital ada yang jual obat keras tanpa pengawasan. Ada juga yang lagi rame di TikTok itu yang salah menyampaikan indikasi obat, akhirnya masyarakat bisa tertipu,” ungkapnya.

Baca  Mahasiswa ITK Ciptakan Cookies dari Tepung Tulang Ikan Bandeng

Ia menutup dengan pesan agar lulusan terus belajar dan tidak cepat puas.

“Bekerjalah, tetapi di kepala tetap saya harus belajar, saya harus kuliah lagi,” pungkasnya. (ftr/ adv diskominfokaltim)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button