Pansus LKPJ Soroti Masalah Proyek SPAM Indominco, Koordinasi Lemah

Editorialkaltim.com – Anggota Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Gubernur Kalimantan Timur, Baharuddin Demmu, menyoroti sejumlah persoalan serius dalam pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Indominco. Dalam kunjungan kerjanya ke lokasi proyek, Baharuddin mengungkapkan kekhawatiran terkait aspek teknis yang dinilai dapat mengganggu optimalisasi fungsi proyek tersebut.
Tercatat dua proyek besar tengah dikerjakan di kawasan itu, yakni pembangunan unit distribusi SPAM segmen 1 poros Samarinda–Bontang senilai Rp24,27 miliar, serta pembangunan unit produksi SPAM Indominco di Bontang dengan nilai Rp59,93 miliar. Meski progres fisik berjalan, Baharuddin menegaskan perlunya koordinasi intensif antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PT Indominco.
“Untuk jaringan pipa sepanjang 26 kilometer dari area tambang Indominco ke instalasi pengolahan air, itu menjadi tanggung jawab Indominco. Sementara Dinas PU menangani bagian lainnya. Kalau tidak dikoordinasikan dengan baik, fasilitas yang dibangun Dinas PU bisa mubazir,” ujar Baharuddin.
Ia menyebutkan, progres pemasangan pipa baru mencapai sekitar 40 persen. Kondisi ini menimbulkan risiko bahwa instalasi yang telah dibangun tidak bisa langsung difungsikan. “Jangan sampai pembangunannya selesai, tapi airnya belum mengalir karena pipanya belum siap,” tegasnya.
Selain persoalan koordinasi, Baharuddin juga mengkritisi kualitas konstruksi di lapangan. Ia menyoroti kondisi turap atau struktur penahan tanah di sekitar proyek yang sudah mengalami retakan meski belum difungsikan. Menurutnya, retakan tersebut berpotensi menyebabkan longsor dan bisa mengancam jalan nasional yang berada di sekitarnya.
“Kondisi ini berbahaya. Kalau turap longsor dan mengganggu jalan nasional, dampaknya besar. Ini harus segera diperbaiki sebelum masalah membesar,” katanya.
Baharuddin juga mempertanyakan perencanaan teknis proyek tersebut. Ia menilai lebar turap yang hanya 60 sentimeter tanpa adanya tiang pancang jauh dari standar konstruksi yang ideal untuk beban berat. “Minimal lebar turap itu 1 meter sampai 1,5 meter, dan harus diperkuat tiang pancang. Ini proyek besar, seharusnya tidak perlu diajarkan lagi. Ini pekerjaan sehari-hari Dinas PU,” ujarnya.
Dengan nilai proyek mencapai puluhan miliar rupiah, Baharuddin menekankan pentingnya memastikan bahwa hasil pekerjaan memiliki kualitas terbaik. Ia mendesak dinas terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh dan memperkuat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat agar manfaat proyek SPAM Indominco benar-benar bisa dinikmati masyarakat, khususnya warga Bontang yang sangat membutuhkan akses air bersih. (Roro/Adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow Instagram “editorialkaltim”, klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.