gratispoll
KaltimSamarinda

Hadapi Dominasi Militer, Komite Basis Jurnalis Perempuan Mahardhika Samarinda Ajak Wartawan Berserikat

Foto bersama Diskusi Publik bertemakan “Menguatnya Dominasi Militer dan Ancaman Bagi Jurnalis Perempuan oleh melalui Komite Basis Jurnalis Perempuan Mahardhika Samarinda (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Perempuan Mahardhika Samarinda melalui Komite Basis Jurnalis mengadakan Diskusi Publik bertemakan ” Menguatnya Dominasi Militer dan Ancaman Bagi Jurnalis Perempuan” di Aula Kantor PWI Kaltim Jalan Biola, Sabtu (26/5/2025). Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, Titah selaku Koordinator Komite Basis Jurnalis dan Noviyatul dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Samarinda.

Kegiatan tersebut merupakan respon disahkannya Revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia. Supremasi sipil menjadi terancam sepenuhnya dengan kehadiran militer di ranah sipil. Dominasi militerisme ini juga akan mencoreng nilai demokrasi. Tak terkecuali kepada pilar ke-4 demokrasi, jurnalis.

Titah menjelaskan, sebelum adanya pengesahan revisi UU TNI ini, jurnalis perempuan telah mengalami kekerasan dan intimidasi yang jarang terjadi oleh jurnalis laki-laki. Jurnalis perempuan kerap mendapatkan perkataan seksis dan kekerasan seksual oleh narasumber maupun rekan kerja.

Baca  Kafilah Kaltim Lengkap Registrasi, Siap Berlaga di MTQ Korpri Nasional 2024

Namun, kekerasan berlapis pun terjadi ketika isu revisi UU TNI menguak.”Terbukti pada kasus yang telah terjadi di tahun 2025, Jurnalis perempuan Tempo, Cica mengalami teror kiriman kepala babi dan bangkai tikus. Teror itu langsung ditunjukkan kepada Cica hanya karena dia perempuan. Ada pula kasus pembunuhan jurnalis Juwita di Banjarbaru yang mana ternyata kasusnya merupakan pembunuhan berencana. Ini bentuk nyata dari femisida, dia dibunuh karena gendernya,”jelas Titah.

Hal-hal ini pun terjadi di Kota Samarinda. Baru-baru saja, ada jurnalis perempuan yang mengalami intimidasi dari narasumber. Dimana, narasumber menyatakan bahwa jurnalis tersebut tidak etis untuk menanyakan isu yang tidak sesuai dengan agenda yang dihadiri.

Baca  Hakornas 2024 di Kaltim, Dorong Pembentukan Ekosistem Konsumen Cerdas

Sementara itu, Novi menyatakan kerentana bagi jurnalis perempuan setelah adanya revisi UU TNI semakin berlapis. Karena sebelumnya saja, kerentana pada jurnalis perempuan masih layaknya fenomena gunung es. Hanya terlihat di permukaan saja.

Memang, Dewan Pers telah mengeluarkan aturan tentang SOP kekerasan seksual yang seharusnya bisa diadopsi oleh perusahaan media. Namun, hingga saat ini masih belum banyak perusahaan media yang menerapkan hal tersebut.

“AJI Samarinda sendiri memiliki SOP sendiri dan Satgas sendiri. Tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi,”ujarnya.

Jurnalis perempuan perlu menghadapi tantangan tersebut dengan berserikat untuk bersuara bersama. Pun untuk meningkatkan keamanan melalui pelatihan keamanan holistik.

“UU TNI tidak menuju kebaikan. Karena banyak kasus kekerasan kepada media yang pelakunya oleh TNI. Jadi jurnalis harus berpikir dengan merdeka,”tegasnya.

Baca  Jamal Soroti Pembatasan Tinggi Kendaraan di Gunung Mulia Harus Memikirkan Nasib Petani Sawit

Pemantik dua narasumber ini menggugah semangat para peserta untuk berani menyuarakan pendapat mereka. Dari diskusi ini, kedua narasumber menekankan jurnalis untuk berserikat agar jurnalis terlindungi dan secara kolektif mampu menuntut hak perlindungan bagi jurnalis perempuan.

Untuk itu Perempuan Mahardhika Samarinda mengajak jurnalis perempuan tergabung dalam Komite Basis Jurnalis untuk mewujudkan dunia jurnalistik yang aman. Komite Basis Jurnalis diharapkan menjadi alat perjuangan jurnalis perempuan untuk bisa melawan dunia jurnalistik yang masih maskulin. Melawan patriarki di ruang redaksi maupun di lapangan, serta mewujudkan penerapan SOP pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perusahaan media. (Adr)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button