gratispoll
Nasional

Mentan Sebut Wapres Gibran Dukung Penuh Pemberantasan Mafia Beras, Teguran Terjadi di Masa Lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Foto: Humas Kementan)

Editorialkaltim.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman buka suara soal video pidatonya yang viral dan menimbulkan kesalahpahaman publik. Dalam video tersebut, Amran menyebut pernah ditegur Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia pangan. Ia menegaskan, teguran itu terjadi di masa lalu dan tidak ada kaitannya dengan Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.

“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari Wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran usai menghadiri acara di Makassar, Jumat (18/4/2025).

Amran menambahkan, saat ini Wapres Gibran justru mendukung penuh langkah bersih-bersih mafia pangan yang digalakkan Kementan.

Baca  DPR RI Godok Penambahan Komisi untuk Imbangi Kementerian Baru di Era Prabowo

Ia memastikan, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran solid mendukung upaya melindungi petani dan memastikan ketahanan pangan nasional.

“Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan Wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” tambahnya.

Amran menjelaskan, pernyataannya dalam video tersebut disampaikan dalam konteks akademik dan sebagai refleksi pengalaman saat menjabat di periode sebelumnya.

Menurutnya, keberanian melawan mafia pangan harus dibarengi dukungan penuh dari pemimpin negara.

“Selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para Presiden dan Wakil Presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

Amran juga mengungkap hasil kerja Kementan dalam mengungkap mafia pangan. Di periode sebelumnya, 784 kasus berhasil dibongkar, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut meliputi pupuk, hortikultura, peternakan, hingga distribusi beras.

Baca  Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung, Mentan Anggarkan Rp7,74 Triliun

“Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini gerakan bersih-bersih tanpa pandang bulu,” jelasnya.

Selama 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, Kementan telah menetapkan 20 tersangka baru dan memproses hukum 50 perusahaan yang diduga merugikan negara dan petani.

Amran pun mengingatkan agar tidak ada pihak yang memelintir potongan video tersebut untuk memecah soliditas pemerintah.

“Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan Wapres. Semua Presiden dan Wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama: bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” tegas Amran.

Baca  Jokowi Pamer Hasil Manis Hilirisasi, Serap 200 Ribu Pekerja dan Cuan Rp158 Triliun untuk Negara

Ia juga memberikan peringatan keras kepada mafia pangan dan para simpatisannya.

“Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada Presiden dan Wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tutupnya.

Amran menyebut Kementan akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk memastikan pemberantasan mafia pangan berjalan maksimal di seluruh Indonesia.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button