Nasional

Menag Sebut Koruptor Nerakanya Lebih Jahanam Dibanding Pencurian Biasa

Menteri Agama, Nasaruddin Umar (Foto: Dok Kemenag)

Editorialkaltim.com – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memberikan pernyataan keras mengenai tindak pidana korupsi yang ia sebut sebagai “kejahatan kemanusiaan”. Dalam sebuah gelar wicara yang diadakan di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (12/3/2025), Menag Nasaruddin menegaskan bahwa neraka bagi koruptor jauh lebih buruk dibandingkan dengan pencuri biasa.

Menag Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengajak semua lapisan masyarakat dan lembaga keagamaan untuk memperkuat penolakan terhadap korupsi dengan cara yang lebih dramatis dan mendalam.

Baca  Airlangga: Kenaikan Harga Beras di Indonesia Bukan Akibat Bansos, Tapi Efek El Nino

“Kita perlu menggaungkan kembali melalui bahasa agama, memasang spanduk di rumah ibadah, menunjukkan bahwa korupsi adalah kejahatan kemanusiaan,” ujar Nasaruddin dilansir melalai Youtube KPK, Jumat (14/3/2025).

Lebih lanjut, Nasaruddin memberikan analogi antara pencurian sepeda motor yang merugikan individu dengan korupsi yang berdampak pada kehidupan publik secara luas.

“Kalau kita berbicara tentang tobat, menurut Imam Ghazali, salah satu syaratnya adalah mengembalikan apa yang telah diambil. Bagaimana mungkin mengembalikan uang rakyat yang telah dicuri satu per satu? Itu tidak mungkin,” jelasnya.

Baca  KPK Bakal Usut Dugaan Suap 95 Senator dalam Pemilihan Ketua DPD RI

Menag Nasaruddin juga menyinggung tentang potensi penerapan hukuman mati bagi koruptor sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

“Hukuman mati bisa dijatuhkan dalam situasi tertentu seperti saat negara mengalami krisis atau bencana,” tuturnya.

Menariknya, Nasaruddin juga memperluas pengertian dari hukuman mati yang tidak hanya berarti penghapusan nyawa tetapi juga bisa diartikan sebagai kehilangan berbagai aspek kehidupan sosial dan pribadi koruptor.

Baca  Amankan Stok, Indonesia Bakal Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

“Mematikan harga diri, kesempatan kerja, dan martabat, bisa jadi lebih kejam daripada kematian itu sendiri,” pungkas Nasaruddin.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button