
Editorialkaltim.com – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Samri Shaputra, memberikan tanggapan terkait kondisi pembangunan di Kota Samarinda saat ini. Menurutnya, pemerintah kota (Pemkot) harus lebih fokus pada prioritas pembangunan yang benar-benar menyasar kebutuhan masyarakat, bukan sekadar proyek yang bersifat simbolis atau tidak mendesak.
“Prioritas pembangunan itu harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat, seperti struktur Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), fasilitas umum, infrastruktur, dan pengendalian banjir,” ujar Samri, Jumat, (14/02/2025).
Ia menegaskan bahwa pembangunan harus memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pinggiran kota.
Selain itu, ia juga mengkritisi pola pembangunan yang terkadang hanya didasarkan pada estetika atau kemauan pribadi, tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang lebih penting. Ia mengingatkan jangan sampai pembangunan hanya terbatas di pusat kota semata. Terkadang, karena fokus di satu wilayah membuat beberapa daerah pinggiran jauh dari sentuhan pembagunan kota.
Untuk itu, ia mendorong pemkot agar lebih sering turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi di wilayah pinggiran. “Jalan-jalan ke pinggiran kota itu penting agar mata kita terbuka, bahwa masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Jangan hanya membangun sesuatu yang tidak memiliki manfaat besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Kemudian, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pembangunan. Menurutnya, dana pembangunan yang berasal dari pajak masyarakat harus dikelola dengan baik agar hasilnya bisa dinikmati oleh semua warga Samarinda.
“Pemerintah ini kan hanya mengelola uang hasil pajak dari masyarakat. Jadi, pembangunan harus memberikan feedback yang jelas bagi masyarakat, bukan sekadar proyek tanpa arah,” katanya.
Ia mencontohkan, jika pembangunan berjalan lancar dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka kesadaran membayar pajak juga akan meningkat.
“Kalau fasilitas dan infrastruktur yang dijanjikan benar-benar dikerjakan, masyarakat akan lebih senang hati membayar pajak, bahkan sebelum jatuh tempo. Mereka yakin, kontribusinya akan berbuah baik, seperti jalan yang diperbaiki atau fasilitas yang ditingkatkan,” ungkapnya.
Namun, jika pembangunan tidak memenuhi harapan masyarakat, Samri khawatir hal itu akan berdampak pada kepercayaan publik.
“Kalau pajak rajin dibayar, tapi pembangunan tidak dirasakan manfaatnya, masyarakat bisa kehilangan semangat untuk mendukung,” ujarnya.
Terakhir, sebagai wakil rakyat, ia berharap pemerintah kota lebih peka terhadap aspirasi masyarakat dan lebih bijak dalam menentukan prioritas pembangunan. Dengan beberapa pertimbagan tersebut, kota Samarinda dapat berkembang secara merata dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh warganya. (Adr/Adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya