Mendiktisaintek Sebut Kemungkinan Uang Kuliah Naik Imbas Efesiensi Anggaran

Editorialkaltim.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, Teknologi, dan Inovasi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN) berpotensi mengalami kenaikan. Hal ini dipicu kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.
Dalam sebuah rapat dengan Komisi X DPR RI yang berlangsung pada Rabu (12/2/2025), Satryo menjelaskan bahwa pagu anggaran Kemendiktisaintek awalnya sebesar Rp 56,6 triliun.
Namun, anggaran tersebut mengalami pengurangan signifikan menjadi hanya Rp 42,3 triliun setelah Kementerian Keuangan meminta efisiensi sebesar Rp 14,3 triliun.
“Kami dihadapkan pada keharusan untuk melakukan efisiensi anggaran yang besar, salah satunya adalah pada pos anggaran bantuan operasional perguruan tinggi negeri atau BOPTN yang semula sebesar Rp 6,018 triliun, kini harus terpangkas hingga 50 persen,” ungkap Satryo dikutip dari TV Parlemen.
Efisiensi ini tidak hanya berhenti pada BOPTN. Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (BPPTNBH) juga mengalami pemotongan yang drastis, dari Rp 2,37 triliun menjadi hanya Rp 1,185 triliun.
“Kondisi ini sangat memaksa kami untuk mengajukan kembali ke Komisi X agar anggaran dapat dikembalikan pada pagu semula, karena jika tidak, akan sangat mempengaruhi kemampuan universitas dalam membiayai operasional dan akhirnya berpotensi menaikkan uang kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Satryo juga memaparkan bahwa total efisiensi yang diharapkan Kemendiktisaintek adalah sebesar Rp 6,785 triliun, sementara Kemenkeu masih menginginkan efisiensi hingga Rp 14,3 triliun.
Ia berharap dukungan dari anggota DPR RI untuk membatasi pemotongan anggaran hanya pada jumlah yang diusulkan oleh Kemendiktisaintek.
“Pemotongan yang terlalu dalam tidak hanya berdampak pada operasional universitas tetapi juga pada kesejahteraan dosen dan PNS dengan tunjangan kinerja yang belum termasuk dalam pemotongan ini,” kata Satryo.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya