Nasional

Curhat Penyiar RRI Ternate ke Prabowo: Anak Dapat Makan Gratis, Tapi Saya Kehilangan Pekerjaan

Penyiar RRI Ternate, Aiinizzaa (Foto: Aiinizzaa)

Editorialkaltim.com – Sebuah video curahan hati (curhat) penyiar RRI Ternate yang diunggah di media sosial pada Hari Pers Nasional, Minggu (9/2/2025), menjadi perbincangan hangat. Dalam video berdurasi tiga menit itu, penyiar bernama Aiinizzaa menyampaikan kegelisahannya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Lewat akun Instagram pribadinya, @Aiinizzaa, penyiar yang sudah 11 tahun mengudara itu tak kuasa menahan tangis. Ia mengungkapkan ironi di balik kebijakan makan gratis untuk anak-anak, sementara banyak orang tua justru kehilangan pekerjaan akibat pemangkasan anggaran.

“Bapak, kami tahu efisiensi anggaran yang Bapak lakukan bertujuan agar program-program, seperti makan gratis untuk anak-anak, bisa berjalan dengan baik. Tapi apakah Bapak sudah memikirkan bahwa ketika pagi hari anak-anak mendapatkan makan gratis, mereka pulang dan mendapati orang tua mereka kehilangan pekerjaan? Tidak bisa memberi makan siang atau malam yang layak karena harus di-PHK akibat kebijakan efisiensi ini. Lalu, di mana letak cinta Bapak kepada rakyat?” ujarnya sambil menangis.

Baca  Resmi Terpilih, Gibran Bakal 'Belanja Masalah' hingga Pelantikan Presiden 2024

Ungkapan emosional tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan menuai simpati dari warganet.

Banyak yang merasa prihatin dengan nasib para pekerja RRI yang terdampak pemangkasan anggaran. Namun, keesokan harinya, video tersebut dihapus dan digantikan dengan versi suara dari curhatan yang sama.

Diketahui, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) memang mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp300 miliar dari pagu anggaran Rp1,7 triliun untuk tahun 2025.

Baca  Persiapkan Diri Kalian, Pendaftaran Rekrutmen BUMN 2024 Segera Dibuka

Juru Bicara RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, mengakui bahwa pengurangan tenaga lepas menjadi salah satu langkah efisiensi yang harus dilakukan.

“Ini adalah opsi terakhir dalam keputusan direksi terkait tenaga lepas dan kontributor,” kata Yonas.

Ia menjelaskan bahwa tenaga lepas, seperti kontributor, pengisi acara, produser, dan music director, tidak memiliki tugas rutin seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga mereka yang paling terdampak kebijakan efisiensi ini.

Meski begitu, Yonas menegaskan bahwa pengurangan tenaga kerja ini tidak akan memengaruhi layanan publik RRI kepada masyarakat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Ia juga memastikan bahwa efisiensi ini tidak berdampak pada infrastruktur penyiaran RRI.

Baca  Target Rp3.005 Triliun untuk Pendapatan Negara 2025, Pajak Jadi Andalan

Dalam Nota Dinas Nomor ND 216/DU/V.KU.01.01/02/2025 tertanggal 6 Februari 2025, RRI mengumumkan sejumlah langkah efisiensi untuk menyesuaikan diri dengan pengurangan anggaran.

Salah satunya adalah penghentian sementara pemancar Programa 4 dan Programa 5. Siaran Programa 4 tetap bisa diakses secara online, sedangkan Programa 5 akan digabung dengan Programa 1. Direktorat Program dan Produksi RRI akan mengatur teknis pelaksanaannya lebih lanjut.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker