Editorialkaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda akan memberikan perhatian serius terhadap tingginya kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya. Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa, menyebut bahwa frekuensi kebakaran di Samarinda tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, meskipun kondisi kawasan permukiman kumuh di kota-kota tersebut serupa.
Ridwan Tasa meyebut Makassar sebagai contoh, di mana kebakaran hanya terjadi beberapa kali dalam setahun.
“Berbeda dengan Samarinda, hampir setiap minggu ada kebakaran dan ini akan menjadi perhatian serius kami,” ujar Ridwan dalam acara Penyerahan Santunan Korban Kecelakaan Relawan GMS Dan Penyerahan Santunan Korban Kebakaran Kepada Warga Jl. Lambung Mangkurat RT.06 Samarinda, Jumat, (13/12/2024).
Menurutnya, salah satu penyebab utama kebakaran di Samarinda adalah korsleting listrik. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera melakukan revitalisasi instalasi listrik di rumah masing-masing, terutama di kawasan padat penduduk.
“Revitalisasi instalasi listrik penting untuk mencegah risiko korsleting yang bisa memicu kebakaran,” tambahnya.
Pemkot Samarinda juga tengah merancang strategi penanganan, termasuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan instalasi listrik serta mempercepat penataan kawasan kumuh yang rentan terhadap bencana kebakaran.
“Langkah ini selaras dengan program kerja yang akan dilakukan oleh Wali Kota setelah di lantik untuk fokus pencegahan terjadinya kebakaran,” pungkasnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.