Editorialkaltim.com – Dalam rangka memperkuat sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan mengadakan pelatihan pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura, yang berlangsung Rabu (11/12/2024) di Hotel Royal Victoria. Acara ini dibuka oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
Ardiansyah dalam sambutannya menyatakan, pelatihan ini merupakan langkah konkrit dalam membantu petani mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit.
“Kita harus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi di masa depan,” ucap Ardiansyah.
Lebih lanjut, Ardiansyah menekankan pentingnya transisi ekonomi dari sektor tambang ke pertanian.
“Dalam lima tahun ke depan, kita harus mengembangkan industri pisang dan sektor lain seperti kelapa sawit dan coklat,” tuturnya.
Ia juga memprediksi bahwa sektor tambang batu bara akan mulai dikurangi pada tahun 2030 dan dihentikan pada tahun 2050.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 30 petani pisang dan penyuluh pendamping lapangan.
Materi pelatihan disampaikan oleh Juniawan, yang membahas tentang pengenalan dan pencegahan penyakit pada tanaman, serta praktik langsung di lapangan.
Dyah mengharapkan bahwa pelatihan ini dapat meminimalisir serangan hama dan meningkatkan kualitas serta produktivitas pertanian lokal.
“Kami ingin para petani tidak hanya mengenali penyakit, tapi juga mampu menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif,” jelasnya.
Untuk mendukung inisiatif ini, Bupati Ardiansyah berjanji akan menyalurkan 10 mesin pengolahan coklat kepada kelompok tani di Kecamatan Karangan, yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, dengan potensi menciptakan lapangan kerja bagi hingga 100 orang. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.