Nasional

Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025, Anggaran Rp15 Ribu Per Anak

Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau program makan bergizi gratis di SDN 1 Langkai Palangkaraya pada Senin 4 November 2024 (Foto: Setwapres)

Editorialkaltim.com – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah memutuskan untuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 ribu per anak untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai serentak di seluruh Indonesia pada Januari 2025.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa nilai anggaran tersebut bersifat fleksibel, tergantung pada variasi biaya kebutuhan di masing-masing daerah.

“Anggaran Rp15 ribu per anak ini nantinya bisa disesuaikan. Di beberapa daerah mungkin biaya yang dibutuhkan kurang dari itu, sehingga sisa anggaran bisa digunakan untuk mendukung daerah dengan biaya hidup yang lebih tinggi,” jelas Dadan melalui keterangan resminya dilansir Rabu (27/11/2024).

Baca  Stafsus Presiden: Jakarta Masih Ibu Kota Sampai Keppres IKN Terbit

Dadan juga menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk membeli bahan baku makanan yang akan dimasak di dapur-dapur lokal. “Kita akan menghitung biaya bahan baku untuk menu yang disiapkan setiap hari, termasuk biaya tenaga kerja yang terlibat dalam penyediaan makanan tersebut,” ucapnya.

Program ini diharapkan akan menjangkau sekitar 3 juta anak pada tiga bulan pertama pelaksanaannya di tahun 2025.

“Target kami di bulan Januari adalah sekitar 3 juta anak. Jumlah ini akan kami evaluasi dan perluas dalam tiga bulan berikutnya,” tambah Dadan.

Baca  Tri Rismaharini Keberatan Anggaran Kemensos Digunakan Program Makan Bergizi Gratis

Menurut Dadan, Presiden Prabowo Subianto telah diberi laporan mengenai masalah ketahanan pangan yang menjadi bagian penting dari program ini, untuk memastikan pasokan makanan yang cukup dan bergizi.

Lebih lanjut, Dadan menekankan Badan Gizi Nasional tidak menetapkan menu spesifik dalam program ini, melainkan menentukan standar komposisi nutrisi yang harus dipenuhi.

“Penentuan menu harian akan menjadi tanggung jawab ahli gizi yang kami tempatkan di setiap satuan pelayanan,” katanya.

Untuk penyaluran, Badan Gizi Nasional telah menyiapkan tiga skema distribusi. Pertama, pembangunan dapur pusat untuk produksi massal. Kedua, pembangunan dapur di sekolah-sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal dua ribu orang. Ketiga, layanan khusus untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau, di mana makanan akan dikirim menggunakan paket vakum yang bisa bertahan lama.

Baca  Rp71 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Politisi PDIP: Masih Logis dan Tak Ganggu Fiskal

“Pengiriman ke daerah terpencil akan kami lakukan setiap bulan atau minggu, tergantung pada kebutuhan dan kondisi geografis, dengan menu yang bervariasi untuk memastikan gizi yang cukup bagi anak-anak,” tutup Dadan.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker