HealthRagam

Hati-hati, Makanan Bertepung Picu Obesitas dan Diabetes

Ilustrasi makanan berbahan tepung (Foto: Pexels)

Editorialkaltim.com – Makanan berbahan dasar tepung seperti roti, pasta, dan mi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun praktis dan nikmat, konsumsi berlebihan makanan bertepung ternyata menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan.

Apa Itu Makanan Bertepung?

Makanan bertepung adalah makanan yang berbahan dasar tepung, yaitu bubuk halus yang dihasilkan dari gilingan biji-bijian, kacang-kacangan, atau akar tanaman. Tepung bisa melewati proses pengolahan tambahan dan biasanya dicampur dengan zat aditif.

Di pasaran, kita bisa menemukan berbagai jenis tepung, seperti tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, dan tepung jagung.

Baca  Sudah Lahap Makan Tetapi Berat Badan Tak Kunjung Naik? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Makanan bertepung ini ada di banyak jenis makanan yang kita temui sehari-hari, baik itu roti, mi, hingga camilan ringan seperti keripik dan donat.

Bahaya Konsumsi Makanan Bertepung Berlebihan

Sebenarnya, tepung adalah bahan makanan yang bergizi dan bisa memberikan asupan kalori, lemak, serat, dan karbohidrat. Namun, proses pengolahan dan pemutihan tepung sering kali menghilangkan nutrisi penting yang ada di bahan bakunya.

Lebih parah lagi, banyak makanan bertepung yang termasuk dalam kategori karbohidrat rafinasi, yaitu karbohidrat sederhana yang kurang mengandung serat dan nutrisi. Karbohidrat rafinasi ini dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti:

Baca  7 Bahaya Menaruh Ponsel di Bawah Bantal saat Tidur

1. Obesitas

Karbohidrat rafinasi cepat dicerna tubuh, membuat kita cepat lapar dan ingin makan lebih banyak. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, bisa memicu peningkatan lemak perut dan peradangan, yang menjadi faktor utama penyebab obesitas.

2. Diabetes Tipe 2

Makanan bertepung dengan karbohidrat rafinasi dapat membuat kadar gula darah melonjak. Insulin dalam tubuh memang berfungsi menurunkan gula darah, tapi jika konsumsi karbohidrat rafinasi terlalu sering, tubuh bisa mengalami resistensi insulin, yang akhirnya berujung pada diabetes tipe 2.

3. Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan asupan karbohidrat rafinasi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kolesterol baik dalam darah. Orang yang rutin mengonsumsi karbohidrat rafinasi berisiko 2-3 kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Baca  5 Keuntungan Beriktikaf Selama Ramadan: Meraih Berkah Malam Lailatul Qadar

Dengan risiko-risiko tersebut, penting untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan bertepung. Mengurangi konsumsi karbohidrat rafinasi dan menggantinya dengan sumber karbohidrat kompleks yang lebih kaya serat dan nutrisi bisa membantu menjaga kesehatan tubuh jangka panjang.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker