Editorialkaltim.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengangkat Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk periode 2024-2029.
Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (21/10/2024).
Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Setelah meraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA, pada tahun 1985, ia bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai dosen. Sebagai ilmuwan, Satryo telah menerbitkan lebih dari 99 karya ilmiah yang diakui secara internasional.
Satryo memiliki pengalaman luas dalam reformasi dan pembaruan pendidikan tinggi di Indonesia. Pada tahun 1992, ia terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB dan memimpin pelaksanaan proses evaluasi mandiri di jurusan tersebut, yang kemudian diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
Di bawah kepemimpinannya, pembaruan pendidikan tinggi di Indonesia mulai mendapatkan momentum pada Desember 2000, saat beberapa institusi besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Selain aktif di Indonesia, Satryo juga berkontribusi secara internasional sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan ITB.
Namanya dikenal luas di dunia pendidikan Indonesia karena upayanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di tanah air. Sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Satryo telah memberikan kontribusi besar dalam menghadapi tantangan yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya sebagai Dirjen Dikti, Satryo menghadapi berbagai rintangan, terutama terkait kualitas lulusan perguruan tinggi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah meningkatkan kompetensi lulusan di dunia kerja.
Banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia dinilai kurang kompeten, sementara banyak pelajar Indonesia yang memilih melanjutkan pendidikan dan berkarier di luar negeri, yang berdampak pada citra kualitas sumber daya manusia Indonesia di tingkat internasional.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai dilema tersebut, Satryo tidak berhenti berkarya. Ia terlibat dalam proyek perencanaan gedung Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa bersama Japan International Cooperation Agency (JICA).
Saat ini, Satryo menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) untuk periode 2018-2023 dan juga anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di AIPI.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.