Editorialkaltim.com – Dewan Masjid Indonesia Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar konsolidasi Pimpinan Pengurus Pusat, Wilayah, Daerah, dan Cabang (PP-PW-PD-PC) DMI Se-Kaltim dalam mewujudkan visi misi “Memakmurkan Masjid dan Di Makmurkan Masjid,” Senin (07/10/2024) di masjid Pemprov Nurul Mukminin Samarinda. Pada kesempatan tersebut ketua umum DMI Jusuf Kalla berkesempatan hadir dalam acara tersebut.
Ketua DMI Provinsi Kaltim Masjaya menyebut kegiatan konsolidasi yang diselenggarakan bersama dengan seluruh pengurus wilayah di Kaltim dirangkaikan dengan penyampaian arahan dari Jusuf Kalla selaku ketua DMI pusat. Dan pada kesempatan tersebut Jusuf Kalla diminta memberikan orasi kemasjidan.
“Beliau bersilaturahmi memberikan arahan Konsolidasi pengurus,” paparnya.
Sampai saat ini dari data statistik sebanyak 3.500 masjid yang ada di Kaltim. Menurutnya hal tersebut sebagai pertanda kecintaan masyarakat Kaltim sangat tinggi pada masjid. Untuk itu DMI diharapkan dapat mendorong mewujudkan Penduduk dan Masyarakat yang senantiasa memakmurkan masjid. Selain itu masjid pun didorong agar dapat menjadi perputaran ekonomi yang menghidupkan masyarakat sekitar.
DMI Kaltim telah menerima 38 bedug dari pelaksanaan MTQN yang diselenggarakan beberapa pekan lalu. Bedug tersebut telah didistribusikan kepada masjid yang ada di beberapa kabupaten kota yang ada di Kaltim.
Sementara itu Jusuf Kalla dalam penyampaian ketika memberi arahan menyebut Masjid bukan saja sebagai tempat ibadah ritual semata. Menurutnya masjid adalah tempat pemersatu umat.
Tidak ada satu pun tempat ibadah yang mampu mengakomodir jama’ah yang ada. Di beberapa rumah peribadatan lain biasanya hanya diisi golongan-golongan tertentu. Tetapi masjid tidak pernah sama sekali membeda-bedakan jamaah yang datang.
Salah satu kelemahan umat ini adalah masalah ekonomi. Kendati demikian selain ekonomi yang perlu ditingkatkan ialah kapasitas sumber daya manusia yang ada. Kaltim merupakan daerah yang memiliki Sumber Daya Alam melimpah. Meskipun begitu tanpa ditunjang oleh SDA yang berkompeten kekayaan tersebut akan memberi manfaat lebih besar terhadap masyarakat lokal.
Ia memberikan contoh bagaimana SDA berkualitas dengan penguasaan teknologi mampu mengalahkan negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Israel yang saat ini menjajah palestina tidak memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Bahkan negara-negara Islam yang kaya dengan kekayaan alam tidak berbuat apa-apa dibuatnya. Hal itu terjadi karena Israel mengusai Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Sehingga mereka dengan mudah menggoyahkan negera-negara besar.
Umat Islam memiliki kewajiban yang mesti ditunaikan seperti zakat dan naik haji. Namun, untuk memenuhi hal tersebut perlu ditunjang dengan perekonomian yang baik. Untuk itu mendorong peningkatan ekonomi melalui masjid kemudian ditunjang dengan SDA yang berkualitas akan mewujudkan visi memakmurkan masjid dan di makmurkan masjid dapat terwujud.
Maka dari itu selain menjalankan aspek ibadah umat Islam dituntut berusaha. Nabi Muhammad SAW mulai umur 13-40 tahun berdagang. Berdagang maupun usaha lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan ekonomi adalah sunnah yang harus ditunaikan.
Terakhir, Ia menegaskan umat Islam harus senantiasa menjadikan masjid sebagai pilar utama menuju kemajuan. Sebab masjid adalah tempat yang penuh keberkahan. Orang yang mendatangi masjid akan mendapatkan banyak manfaat mulai dari ilmu dan tentunya memperbaiki akhlak menjadi lebih baik.
“Diharapkan para pengurus mengajarkan kepada jamaah hal-hal yang penting. Kemudian DMI dimanapun mendirikan tempat ibadah harus memajukan memajukan jamaahnya,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.