KaltimSamarinda

Gelaran Aksi Peringatan 1 Tahun Penjajahan Di Palestina, Stop Genocide

Foto bersama Gelaran Aksi 1 satu penjajahan di Palestina (Foto; Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur Cinta Palestina menggelar peringatan satu tahun penjajahan di Palestina. Mengusung tema “Stop Genocide on Palestine 1 tahun Genosida palestina,” melibatkan 23 lembaga sosial serta perwakilan dari pemerintah daerah turut ikut serta menyemarakkan kegiatan yang diselenggarakan Minggu (06/10/2024) di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda.

Kegiatan tersebut dirangkaikan berbagai macam kegiatan. Seperti mini konser, teatrikal puisi, bagi semangka dan stiker gratis, lelang poster, galeri foto, orasi dan petisi offline, cek kesehatan, dan Galang donasi. Hasil donasi yang dilakukan akan disalurkan dalam bentuk program satu ton beras peringatan 1 tahun penjajahan di Palestina oleh Israel.

Wahyu Rawasa Direktur Damai Aqso selaku koordinator pelaksana Menyebut tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai bagian solidaritas untuk menyampaikan kondisi yang terjadi di Palestina.

“Ini adalah bentuk solidaritas untuk saudara-saudara kita di Palestina dan menyadarkan masyarakat karena mungkin banyak yang belum kondisi disana seperti apa,” ujar Wahyu.

Ia menyampaikan kurang lebih 41.000 korban terkena dampak dari penjajahan tersebut. Adapun korban 70 persen terdiri dari Perempuan anak-anak.

Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat di Samarinda dapat terketuk untuk membantu saudara-saudara mereka yang ada di Palestina. selain itu turut membantu menyuarakan dukungan melalui media sosial, membantu melalui infaq, dan senantiasa mendoakan keselamatan bagi mereka.

Baca  Peringati Satu Tahun Penjajahan Israel Di Palestina, Abdul Rohim Komitmen Dukung Agenda Kemanusiaan Hapus Penjajahan

Rangkaian acara diisi dengan penyampaian orasi dari perwakilan lembaga yang terdiri dari unsur pemerintah, lembaga sosial maupun lembaga organisasi mahasiswa. Wakil ketua Majelis Ulama Indonesia Kaltim Muhammad Haiban menyuarakan penjajahan yang sampai saat ini terjadi di Palestina. Dalam orasinya, perbuatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina adalah suatu hal yang tidak berprikemanusiaan.

Undang-undang dasar 1945 disebutkan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Sehingga sebagai orang Indonesia sudah selayaknya mengecam perbuatan seperti itu terjadi. Ia mengajak agar berjibaku untuk saling mendukung dan turut membantu perjuangan rakyat Palestina dengan melakukan berbagai hal. Seperti berinfak, seruan di media sosial dan senantiasa mendoakan keselamatan bagi mereka.

“Palestina merupakan negara pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Tanpa pengakuan itu bangsa Indonesia tidak akan diketahui keberadaannya dunia internasional,” paparnya.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Dedi Nur mengutarakan hal yang sama untuk terus melakukan perjuangan pembelaan terhadap rakyat Palestina. Invasi yang yang dilakukan Israel terhadap Palestina sudah meninggalkan bekas yang mendalam.

Baca  Nilai Ekspor Kaltim Oktober 2023 Melesat, Tembus 2,07 Miliar Dolar AS

Tercatat sahari sebelum satu tahun penjajahan yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina menandakan perlawanan akan tetap berlanjut sampai semuanya berakhir. Satu alasan perlawanan harus dilakukan sebab penjajahan yang dilakukan Israel menimbulkan efek negatif yang sangat banyak. Selain itu penjajahan tersebut menyalahi konstitusi yang ada.

Setelah penyampaian orasi, kegiatan tersebut ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Kaltim Cinta Palestina yang diwakili anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Samarinda Abdul Rohim.

Berikut pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Peduli Palestina:

  1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
  2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina.
  3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bersikap tegas terhadap Israel
  4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
  5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
  6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide Israel.
  7. Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina, kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
  8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina. (Adr/ndi)
Baca  Komisi II DPRD Kaltim Fokus pada Ketersediaan Bahan Pokok dan Serapan Anggaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker