Editorialkaltim.com – Dalam rangka mengantisipasi tindak pidana korupsi yang melibatkan dana kampung, DPC Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Berau mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk aparatur kampung.
Acara ini berlangsung di Meeting Room Walidah SM Tower pada Rabu (11/9/2024) dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis.
Dalam sambutannya, Wabup Gamalis menekankan harapannya agar tidak ada lagi kampung atau perangkat desa yang berurusan dengan kasus hukum.
“Kita perlu memberikan pembinaan kepada aparatur kampung agar memahami dan bisa menghindari masalah hukum, terutama korupsi,” ujarnya.
Gamalis juga menambahkan pencegahan korupsi di kampung serta penguatan peran kepala kampung sangat penting untuk menjaga integritas dan menjalankan pemerintahan yang efisien dan bersih dari korupsi.
“Kami tidak ingin lagi melihat rekan-rekan kita berurusan dengan hukum. Harapan kami, aparatur kampung memiliki kompetensi dan wawasan yang memadai dalam menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,” pesan Gamalis.
Lebih lanjut, ia menyatakan Apdesi, sebagai wadah yang menghimpun 100 kampung di Kabupaten Berau, memiliki peran penting dalam pembangunan dan kemajuan kampung.
“Kami berharap ada sinergitas yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Berau, sehingga kampung-kampung bisa mandiri dan sejahtera, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional,” jelasnya.
Melalui Bimtek ini, diharapkan bisa tercipta antisipasi dalam pengelolaan administrasi dan finansial, khususnya dalam penggunaan dana kampung yang sering rentan terhadap korupsi.
“Tanamkan prinsip kehati-hatian, cermat, dan teliti dalam setiap penggunaan dana kampung. Ini sangat penting untuk selalu mengedepankan moralitas dan budaya malu, serta berupaya menjadi ASN yang berakhlak,” tutup Gamalis.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.