Nasional

Heboh! Data ASN BKN Bocor dan Dijual Rp160 Juta di Dunia Maya

Ilustrasi hacker (Foto: Freepik)

Editorialkaltim.com – Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, kembali terjadi insiden kebocoran data besar-besaran. Kali ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjadi korban peretasan yang melibatkan jutaan data pribadi pegawai negeri.

Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, mengungkap bahwa kebocoran ini berawal dari sebuah postingan di Breachforums oleh peretas yang menggunakan nama anonim TopiAx pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Dalam postingan tersebut, TopiAx mengklaim telah mengakses data dari BKN yang mencapai 4.759.218 baris.

Baca  217 Juta Data Dukcapil Kemendagri Diduga Bocor, Dijual Rp 74 Juta

“Data yang berhasil diperoleh mencakup nama, tempat dan tanggal lahir, gelar, detail karier PNS, serta informasi pribadi lainnya,” jelas Pratama.

“Tidak hanya itu, ada juga data yang telah dienkripsi menggunakan metode kriptografi,” tambahnya.

Lebih lanjut, dalam forum yang dikenal sebagai tempat jual beli hasil hacking, TopiAx menawarkan data tersebut dengan harga 10 ribu Dollar Amerika, atau sekitar Rp160 juta.

“Peretas juga membagikan sampel data yang berisi 128 ASN dari berbagai instansi di Aceh. Kami dari CISSReC telah melakukan verifikasi acak terhadap 13 ASN yang namanya tercantum dan menemukan bahwa data tersebut valid,” tambah Pratama. Meskipun demikian, terdapat beberapa kesalahan penulisan pada digit terakhir NIP dan NIK.

Baca  Hacker PDNS Sebut Keamanan Indonesia Lemah, Ma'ruf Amin Janji Perbaikan

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari BKN atau instansi terkait seperti BSSN dan Kominfo mengenai dugaan kebocoran data ini. MoU antara BKN dan BSSN yang ditujukan untuk memperkuat perlindungan data ASN telah berakhir pada Oktober 2023 dan belum diketahui apakah ada perpanjangan.

Pratama menekankan pentingnya pembentukan Badan Pelindungan Data Pribadi oleh pemerintah untuk mengatasi dan memberikan sanksi kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang gagal menjaga keamanannya.

Baca  Menteri Bahlil Lahadalia Nilai TikTok Shop Merusak Pasar, Jilbab Rp75 Ribu Dijual Rp5 Ribu

“Tanpa adanya konsekuensi hukum yang tegas, insiden serupa akan terus berulang dan memaksa PSE untuk memperkuat sistem keamanan mereka,” pungkasnya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button